
Barru, Petta – Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, M.P., menggelar pertemuan strategis dengan para Kepala Daerah se-Sulawesi Selatan di kediamannya, kawasan Kalibata, Jakarta, Kamis (30/10/2025). Pertemuan ini membahas langkah konkret percepatan program kedaulatan dan kemandirian pangan nasional.
Kegiatan yang difasilitasi oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, ini bertujuan memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Potensi Hilirisasi di Barru
Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, S.H., M.Si., memprioritaskan kehadirannya dalam forum tersebut. Ia mengapresiasi Gubernur Sulsel yang telah memfasilitasi pertemuan strategis ini.
“Barru tentu tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menyampaikan langsung potensi dan kebutuhan daerah kepada Bapak Menteri Pertanian,” ujar Bupati Andi Ina.
Bupati Barru menguraikan bahwa daerahnya memiliki potensi besar dalam mendukung hilirisasi pertanian, terutama untuk pengembangan komoditas kopi, kakao (cokelat), dan kelapa.
Pemerintah Kabupaten Barru berkomitmen memperkuat rantai nilai pertanian rakyat melalui kemitraan dan inovasi agar produk unggulan Barru naik kelas dan menembus pasar yang lebih luas.
“Dukungan pemerintah pusat akan sangat berarti untuk mempercepat langkah ini,” tambahnya.
Pesan Mentan Amran: Jangan Hanya Menunggu Anggaran
Mentan Andi Amran Sulaiman, yang hadir bersama jajaran Direktur Jenderal, memberikan apresiasi kepada para kepala daerah atas komitmennya. Mentan secara khusus menekankan pentingnya peran aktif kepala daerah dalam mencari peluang dan membawa program pembangunan ke wilayahnya.
“Para bupati jangan hanya menunggu anggaran datang. Rajinlah ke pusat, cari peluang untuk membawa anggaran dan program pembangunan ke daerah. Kami siap mendukung sesuai potensi yang ada,” tegas Mentan Amran.
Kementerian Pertanian, lanjutnya, siap mengalokasikan anggaran untuk daerah yang memiliki potensi besar dan kesiapan dalam memanfaatkan lahan, pengembangan pompanisasi, serta pembangunan embung.
“Silakan ajukan proposalnya. Kami akan bantu sesuai kebutuhan dan potensi riil daerah. Semua harus berorientasi pada hasil nyata bagi petani dan masyarakat,” tutupnya.
Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi Barru untuk mempertegas komitmen pembangunan sektor pertanian berbasis potensi lokal.
