Justin Trudeau Selamat Lagi: Mosi Tidak Percaya Gagal, Politik Kanada Terus Memanas

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara di House of Commons di Ottawa, Kanada. (©Reuters/Blair Gable)

Petta – Drama politik Kanada semakin panas, tapi Justin Trudeau tetap saja keluar dari badai dengan pakaian rapi tanpa noda. Pada Senin (9/12), Perdana Menteri flamboyan ini berhasil menghindari mosi tidak percaya untuk yang ketiga kalinya. Ya, yang ketiga kali. Bagaimana ceritanya seorang pemimpin yang kerap dianggap “terlalu egois” oleh sekutunya sendiri, masih bisa berdiri tegak di tengah gejolak politik? Jawabannya ada pada sistem politik yang penuh intrik, aliansi yang rapuh, dan rasa takut terhadap alternatif yang lebih buruk.

Mosi kali ini diajukan oleh Partai Konservatif Kanada, rival utama Partai Liberal Trudeau. Tapi, rencana mereka lagi-lagi terbentur dukungan dari New Democratic Party (NDP)—partai kecil berhaluan kiri yang terus jadi pendukung setia Trudeau meskipun sering mengkritiknya dengan keras. Dengan 180 suara menolak dan 152 mendukung, Trudeau mengamankan posisinya. Setidaknya, untuk sekarang.

“Kebuntuan” atau Strategi Cerdas?

Ketua parlemen Kanada, Greg Fergus, bahkan sampai turun tangan untuk memutus kebuntuan yang terjadi di Majelis Rendah (House of Commons). Partai Konservatif menggunakan taktik penundaan berulang-ulang dalam setiap agenda, membuat parlemen nyaris lumpuh selama musim gugur ini. Namun, Fergus memastikan voting tetap jalan, mungkin karena tahu bahwa rakyat Kanada sudah mulai lelah dengan politik yang tidak bergerak ke mana-mana.

Apa yang membuat oposisi begitu ingin menjatuhkan Trudeau? Salah satu alasannya adalah hasil polling terbaru yang menunjukkan keunggulan 20 poin Partai Konservatif di atas Partai Liberal. Dengan momentum sebesar ini, pemimpin Konservatif Pierre Poilievre sangat ingin mendorong pemilu secepat mungkin. Namun ironisnya, partai-partai lain seperti NDP dan Bloc Quebecois menolak berkoalisi dengan mereka, membuat rencana itu sulit direalisasikan.

Trudeau, Raja Bertahan

Dalam sistem Westminster yang digunakan Kanada, Trudeau hanya butuh mayoritas sederhana untuk bertahan, dan itu terus ia dapatkan. Partainya memegang 153 kursi di parlemen, sementara Konservatif punya 119. Sisanya terpecah antara Bloc Quebecois dengan 33 kursi dan NDP dengan 25 kursi.

Tapi, apakah Trudeau benar-benar aman? Hubungan dengan NDP mulai retak sejak partai itu membatalkan perjanjian koalisi mereka. Sang pemimpin NDP, Jagmeet Singh, bahkan terang-terangan menyebut Trudeau “lemah dan egois” beberapa bulan lalu.

Namun untuk sekarang, Kanada tampaknya masih lebih nyaman dengan status quo ketimbang mengambil risiko politik besar dengan perubahan drastis.

Sampai Kapan?

Trudeau mungkin sudah tiga kali selamat, tapi ini bukan akhir dari cerita. Dengan kebijakan anggaran besar yang mencakup dana layanan sosial dan bantuan untuk Ukraina dijadwalkan untuk voting minggu ini, tekanan terhadap pemerintahannya hanya akan terus meningkat.

Drama politik Kanada tidak akan berakhir di sini. Trudeau mungkin telah memenangkan pertempuran hari ini, tetapi perang untuk mempertahankan citra dan kekuasaannya masih jauh dari selesai. Bagaimanapun, ini adalah Kanada, dan Trudeau, seperti biasa, akan terus jadi bintang kontroversi yang tidak bisa diabaikan.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts