
Di tengah hiruk-pikuk resesi, sebagian anak muda mendadak tertarik membeli rumah. Harga properti di beberapa daerah turun, bank berlomba tawarkan cicilan panjang, dan sepertinya inilah “kesempatan emas.”
Tapi, di sisi lain, resesi juga membawa risiko yang nggak kecil: pekerjaan jadi nggak stabil, gaji dipangkas, belum lagi inflasi yang bikin pengeluaran makin tinggi. Jadi, apakah beli rumah saat ini adalah langkah brilian, atau malah keputusan nekat yang akan menghantam finansial?
Sisi Menarik: Harga Properti Lagi Murah-Murahnya
Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, harga rumah di kota besar mulai turun. Menurut data dari Bank Indonesia pada 2023, harga properti residensial di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya turun sekitar 2,3%—penurunan yang jarang terjadi. Buat kamu yang sudah lama ngidam punya rumah tapi selalu terhalang harga selangit, situasi ini memang menggoda. Apalagi, kalangan muda saat ini sedang dilanda ketakutan kalau harga properti bakal melonjak lagi saat ekonomi pulih. Seakan ini waktu yang tepat untuk “lompat,” meski tanah yang diinjak mungkin belum sepenuhnya kokoh.
Risikonya? Terjebak Cicilan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Eits, jangan keburu optimis dulu. Resesi artinya kondisi ekonomi sedang goyang, dan itu bisa jadi sinyal buruk buat siapapun yang berpikir mengambil cicilan jangka panjang. Financial Health Network baru-baru ini mencatat bahwa 55% dari generasi muda merasa lebih tertekan secara finansial selama resesi, terutama mereka yang punya cicilan besar. Kondisi ekonomi yang serba tidak pasti bikin pekerjaan rawan hilang, penghasilan cenderung turun, dan bisa-bisa banyak orang kejebak cicilan yang sebenarnya di luar kemampuan mereka. Ini bukan masalah sepele: banyak milenial dan Gen Z yang tergoda beli properti justru kehilangan stabilitas finansial karena nggak menghitung risiko.
Pikirkan Lagi: Sudah Punya Dana Darurat?
Untuk kamu yang benar-benar ingin beli rumah, ada beberapa hal yang nggak boleh disepelekan. Pertama, tanya dulu ke diri sendiri: stabil nggak nih, pemasukan tiap bulan? Cukup nggak punya dana darurat? Kalau jawaban untuk dua hal itu nggak yakin, mungkin belum saatnya kamu nambah beban cicilan. Selain itu, cek juga suku bunga hipotek saat ini, karena naiknya bunga bisa bikin cicilan membengkak, walaupun harga rumah lagi murah.
Jadi, Gimana? Keputusan Brilian atau Bom Waktu?
Membeli rumah di tengah resesi bisa jadi pilihan cerdas—atau justru jalan pintas menuju kebangkrutan. Bagi generasi muda, situasi ini bikin kita harus pintar-pintar mikir: nggak cuma lihat harga yang lebih rendah, tapi juga siap nggak buat tanggung jawab finansial jangka panjang. Bagi beberapa orang, ini bisa jadi investasi besar, tapi kalau nggak hati-hati, bisa jadi keputusan yang lebih menyeramkan dari harga rumah yang tinggi.