Indonesia Kokoh di Puncak! Inilah Daftar Negara Penghasil Nikel Terbesar Dunia 2025

Tambang nikel di Sulawesi Selatan, Indonesia. (©Alamy/Hariandi Hafid)

Petta – Di tengah melonjaknya kebutuhan global terhadap bahan baku kendaraan listrik dan industri baterai, posisi Indonesia sebagai penghasil nikel terbesar di dunia semakin tak tergoyahkan. Data terbaru yang dirilis United States Geological Survey (USGS) menunjukkan dominasi kuat Indonesia dalam industri nikel global sepanjang 2024.

Sepanjang tahun lalu, produksi nikel Indonesia tercatat mencapai 2,2 juta metrik ton. Jumlah ini sekaligus menjadikan Indonesia menyumbang hampir 29% dari total produksi nikel dunia. Tak hanya dari sisi produksi, cadangan nikel Indonesia pun tercatat terbesar di dunia, yakni sekitar 55 juta ton atau 23% dari total cadangan global yang diperkirakan mencapai lebih dari 350 juta ton.

Produksi nikel nasional sebagian besar bersumber dari beberapa kawasan sentra tambang seperti Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Morowali di Sulawesi Tengah, hingga Maluku Utara. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia memang gencar mendorong hilirisasi industri nikel, termasuk dengan pembangunan sejumlah smelter serta pengolahan nikel menjadi bahan baku utama baterai kendaraan listrik (EV).

Dominasi Indonesia, Siapa Pesaing Terdekat?

Posisi Indonesia yang berada di puncak produksi nikel global, diikuti oleh Filipina di peringkat kedua dengan produksi sebesar 330 ribu ton. Meski masih jauh tertinggal, Filipina tetap menjadi salah satu pemain penting di Asia dengan cadangan nikel sekitar 4,8 juta ton. Namun, dibandingkan tahun sebelumnya, produksi Filipina mengalami penurunan sekitar 83 ribu ton.

Di posisi ketiga ada Rusia yang memproduksi sekitar 210 ribu ton nikel pada 2024. Selanjutnya, Kanada menempati urutan keempat dengan produksi sebesar 190 ribu ton, diikuti oleh Tiongkok yang memproduksi sekitar 120 ribu ton.

Kaledonia Baru dan Australia masing-masing mencatatkan produksi sekitar 110 ribu ton, sedangkan Brasil memproduksi sekitar 77 ribu ton. Sementara itu, Amerika Serikat menempati posisi kesembilan dengan produksi nikel sebesar 8 ribu ton.

Permintaan Meningkat, Potensi Industri Nikel Kian Besar

Seiring meningkatnya tren kendaraan listrik dan transisi energi bersih secara global, permintaan terhadap nikel diproyeksi terus bertumbuh dalam beberapa tahun ke depan. Nikel menjadi salah satu komponen utama dalam pembuatan baterai lithium-ion yang digunakan pada mobil listrik.

Pemerintah Indonesia memanfaatkan momentum ini dengan terus mendorong penguatan hilirisasi industri nikel. Selain membatasi ekspor bahan mentah, Indonesia juga mengundang berbagai investor global untuk membangun pabrik pengolahan nikel di dalam negeri.

Langkah strategis ini diharapkan tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok global, tetapi juga meningkatkan nilai tambah ekonomi domestik, menciptakan lapangan kerja baru, serta mendukung target Indonesia menjadi pusat industri kendaraan listrik di Asia.

Dengan potensi cadangan yang besar, penguasaan teknologi pengolahan yang terus berkembang, dan dukungan kebijakan pemerintah, industri nikel Indonesia diproyeksi akan tetap menjadi motor penggerak penting bagi perekonomian nasional di masa depan.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts