WFH atau Terjebak di Kantor? Dompetmu Lebih Cocok yang Mana?

Ilustrasi: Work from home. (Unsplash/Craft Kitties)

Di era kerja fleksibel saat ini, pilihan antara bekerja dari rumah atau datang ke kantor bisa jadi lebih dari sekadar preferensi pribadi. Selain pengaruhnya terhadap produktivitas dan gaya hidup, ada satu hal penting yang sering terlewat: mana yang sebenarnya lebih menguntungkan buat dompet? Yuk, kita kupas mana yang bisa bikin dompetmu lebih tebal—kerja di rumah atau tetap ‘terjebak’ di kantor.

Biaya Transportasi yang Membuat Kantor Lebih ‘Mahal’

Mari kita mulai dari pengeluaran paling kentara: biaya transportasi. Jika kamu bekerja dari kantor, ada biaya harian yang harus kamu keluarkan untuk bensin, transportasi umum, atau bahkan parkir. Berdasarkan riset dari Ovo Financial Insights tahun 2023, rata-rata pekerja yang datang ke kantor bisa menghabiskan sekitar Rp1,2 juta hingga Rp2 juta per bulan hanya untuk transportasi. Jumlah ini bisa cukup besar, terutama bagi kamu yang tinggal di pinggir kota dan perlu menghabiskan waktu dan biaya lebih untuk perjalanan pulang pergi.

Makan Siang: Kantor vs. Dapur Rumah Sendiri

Selain transportasi, ada juga soal makan siang. Ketika kamu kerja di kantor, makan siang di luar bisa jadi pilihan yang praktis tapi boros. Penelitian dari Indonesia Millennial Report menunjukkan bahwa pekerja kantoran menghabiskan rata-rata Rp50.000 per hari untuk makan siang, yang berarti sekitar Rp1 juta per bulan. Bandingkan dengan kerja dari rumah, di mana kamu bisa mengatur menu sendiri dan biasanya lebih hemat, bahkan terkadang hanya mengeluarkan Rp500 ribu sebulan untuk bahan makanan.

Namun, Bekerja dari Rumah Juga Punya “Biaya Tersembunyi”

Tidak berarti bekerja dari rumah selalu lebih murah. Ada beberapa biaya yang diam-diam menumpuk. Misalnya, biaya listrik dan internet di rumah. Rata-rata tagihan listrik bisa naik hingga 20% sejak bekerja dari rumah, apalagi jika kamu menggunakan pendingin ruangan dan perangkat elektronik sepanjang hari. Riset dari PLN pada tahun 2023 menemukan bahwa pengguna rumahan yang bekerja dari rumah mengalami kenaikan tagihan listrik sebesar Rp200.000 hingga Rp300.000 per bulan dibandingkan saat mereka bekerja di kantor.

Mana yang Lebih Menguntungkan?

Jika dilihat secara keseluruhan, bekerja dari rumah memang cenderung lebih menghemat uang, terutama dalam hal transportasi dan makan siang. Tetapi bekerja dari rumah membutuhkan pengaturan keuangan ekstra untuk biaya listrik, internet, dan potensi pengeluaran lain seperti meja kerja atau perangkat yang nyaman

Pada akhirnya, pilihan terbaik mungkin tergantung pada kebutuhan pribadi. Jika kamu ingin menekan biaya lebih banyak dan lebih fleksibel, kerja dari rumah adalah pilihan ideal. Namun, jika kamu merasa lebih produktif dan termotivasi di kantor, biaya ekstra mungkin sepadan dengan hasil kerja yang lebih baik.

Intinya, Pilih dengan Cerdas!

Kerja dari rumah atau kantor bukan cuma soal preferensi, tapi juga soal strategi finansial. Pertimbangkan gaya hidupmu, cek pengeluaran bulanan, dan tentukan mana yang paling baik buat dompetmu.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts