
Petta – Di balik perjalanan yang seharusnya menjadi rutinitas biasa, dua kisah kelam terungkap, menyingkap bahaya yang mengintai di balik jasa transportasi darat. Hilangnya Paramitha Titania Anggelica, atau Mita, serta pembunuhan dan rudapaksa terhadap Jessica Sollu, menjadi pengingat akan ancaman yang mengintai di perjalanan.
Empat Bulan Tanpa Kabar: Hilangnya Mita
Paramitha Titania Anggelica (26), gadis asal Wajo, Sulawesi Selatan, menghilang sejak 22 Juli 2024. Hari itu, ia meninggalkan Desa Bottodongga, Kecamatan Majauleng, menggunakan mobil travel menuju Morowali, Sulawesi Tengah. Komunikasi dengan keluarga berlangsung hingga keesokan harinya. Pada pukul 09.00 WITA, Mita mengabarkan bahwa ia hampir sampai di Morowali.
Namun, informasi dari sopir travel menyebutkan bahwa Mita turun lebih awal di Lalampu, Morowali, dijemput oleh seseorang yang dikatakan sebagai temannya. Sejak itu, nomor teleponnya tak aktif.

“Kami sudah mencari, tapi sampai sekarang Mita belum ditemukan,” ujar Nadia, kakak Mita, dengan nada putus asa. Laporan telah disampaikan ke Polres Wajo dan Polsek Bahodopi di Morowali, namun penyelidikan belum membuahkan hasil.
Kasus ini menarik perhatian netizen setelah viral di media sosial. Konten kreator TikTok, Deoviante, meminta bantuan komunitas online untuk menyebarkan informasi. “Bantuan sekecil apa pun sangat berarti,” tulisnya.
Kasat Reskrim Polres Wajo, Iptu Alvin Aji Kurniawan, memastikan polisi sedang menyelidiki kasus ini. Namun, waktu yang telah berlalu dan minimnya saksi mata menjadi kendala besar.
Iptu Alvin Aji Kurniawan, mengonfirmasi bahwa keluarga sudah melapor ke Polres Wajo dan polisi sedang melakukan penyelidikan. “Kami sudah terima laporan dan sedang menelusuri. Keluarga juga sudah melapor ke Polsek Bahodopi, Morowali,” katanya.