
Barru, Petta – Wakil Bupati Barru, Dr. Ir. Abustan A. Bintang, M.Si., secara resmi membuka Musyawarah Mappalili Musim Tanam 2025/2026 dan Musim Tanam 2026 Tingkat Kabupaten Barru. Acara ini digelar di Baruga Pettu Adae, Lantai 6 MPP, Kantor Bupati Barru, Kamis (30/10/2025).
Mewakili Bupati yang sedang dinas luar bersama Kementerian Pertanian, Wabup Abustan menegaskan bahwa Musyawarah Mappalili harus menyandingkan kearifan lokal dengan data ilmiah, seperti data cuaca terkini dari BMKG, demi hasil tanam yang maksimal.
Kritik Keras Kekompakan Kelompok Tani
Dalam sambutannya, Wabup Abustan menyoroti masalah integritas dan transparansi di tingkat kelompok tani. Ia mengingatkan pentingnya penerapan nilai-nilai lempu (jujur), getteng (tegas), dan ada tongeng(berkata benar).
Ia mengkritik pemanfaatan bantuan pertanian yang sering tidak optimal karena kurangnya transparansi dan kekompakan.
“Kelompok tani harus jujur. Jangan hanya sepuluh orang yang aktif, tapi nama di daftar ada dua puluh lima. Itu bukan kelompok tani, tapi kelompok tania [penipu],” tegasnya, disambut tawa peserta musyawarah.
Wabup juga menekankan pentingnya pemahaman konsep pupuk berimbang, bukan pupuk seragam, serta mendesak pemanfaatan alat uji tanah yang dimiliki Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) untuk menentukan dosis pupuk secara ilmiah dan efisien.
Larangan Jual Beli Gabah Tertutup
Selain masalah internal kelompok tani, Wabup Abustan menyoroti masalah klasik permainan harga gabah dan ketidakadilan dalam penimbangan oleh pembeli dari luar daerah.
“Mulai sekarang, pembelian gabah di Barru harus dilakukan secara terbuka. Jangan lagi ada yang datang malam-malam. Pemerintah akan bekerja sama dengan dinas terkait untuk melakukan pengawasan timbangan,” ujarnya.
Ia meminta para kepala desa, lurah, dan camat untuk ikut mengawasi proses jual beli gabah agar petani Barru tidak dirugikan.
Wabup juga mengajak kelompok tani mengoptimalkan peran Koperasi Merah Putih di setiap desa/kelurahan sebagai off-taker (penampung) hasil pertanian, pengelola dryer, dan gudang penyimpanan gabah.
Dukungan Pusat dan Penandatanganan Sinergi
Dalam kegiatan yang juga dihadiri Pj Swasembada Pangan Kabupaten Barru dari Kementerian Pertanian, Dr. Muhammad Amin, disampaikan apresiasi atas keberhasilan Barru mencapai Indeks Pertanaman (IP) 300 di sekitar 1.300 hektare. Program ini sejalan dengan arahan Presiden RI bahwa pangan adalah bagian dari pertahanan nasional.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan sejumlah perjanjian kerja sama strategis, di antaranya sinergi antara Polres Barru dengan Pemkab untuk pengawalan produksi jagung, dan Kodim 1405/Parepare dengan Pemkab untuk pengawalan produksi padi, guna mendukung swasembada pangan.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyerahkan bantuan pertanian untuk Kabupaten Barru tahun 2025, meliputi 107,2 ton benih padi, 3 ton benih jagung, serta ribuan bibit kopi, durian Musang King, kelapa, dan tanaman kakao.
