
Petta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan lebat akan melanda beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan, disertai kilat, petir, dan angin kencang. Potensi ini dipicu oleh berbagai fenomena atmosfer, termasuk bibit siklon tropis dan sirkulasi siklonik.
BMKG mencatat dua bibit siklon tropis terpantau di Samudra Hindia, tepatnya barat daya Lampung dan selatan Pulau Sumba. Selain itu, area suspect terdeteksi di Laut Timor, barat daya Kepulauan Tanimbar. “Fenomena ini meningkatkan pengangkatan massa udara, sehingga awan hujan terbentuk lebih intensif,” kata BMKG dalam laporan Prospek Cuaca Mingguan periode 10–17 Desember 2024.
Faktor lain yang berkontribusi adalah aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), yang saat ini berada di fase 5 dan melintasi wilayah Indonesia. Bersamaan dengan Gelombang Rossby, Kelvin, dan Low Frequency, fenomena ini mendukung peningkatan curah hujan di wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia, termasuk Sumatra bagian utara, Jawa, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Daftar Wilayah dengan Potensi Hujan Lebat
BMKG mengidentifikasi beberapa wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, antara lain:
- Sumatra:
- Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung.
- Jawa dan Bali:
- Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali.
- Nusa Tenggara:
- NTB dan NTT.
- Kalimantan:
- Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara.
- Sulawesi:
- Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara.
- Maluku dan Papua:
- Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.
Hujan sangat lebat diprediksi terjadi di DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, bagian selatan dan tenggara Maluku, serta NTB dan NTT.
BMKG juga memperingatkan potensi angin kencang di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, pesisir barat Sumatera, hingga Jawa, Bali, NTB, NTT, dan Maluku.
“Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, genangan air, tanah longsor, dan angin kencang, terutama di daerah rawan,” tegas BMKG.