
Petta – Layanan bedah saraf kini resmi tersedia di Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie, Kota Parepare. Langkah ini menjadi terobosan penting bagi dunia medis di kawasan Ajatappareng, sekaligus membuka akses layanan spesialis yang selama ini belum tersedia di rumah sakit tersebut.
Peluncuran layanan ini ditandai dengan pelaksanaan operasi bedah saraf perdana yang dilakukan tim medis RS Hasri Ainun, Rabu (8/1/2025). Penjabat (Pj) Wali Kota Parepare, Abdul Hayat Gani, turut menyaksikan langsung proses tindakan operasi terhadap pasien yang mengalami pendarahan otak.
Dalam kunjungannya, Abdul Hayat menyampaikan apresiasi atas pencapaian rumah sakit yang dianggap sebagai kemajuan besar bagi pelayanan kesehatan daerah.
“Hari ini dengan adanya layanan baru, saya kira tidak semua rumah sakit bisa melakukan hal yang sensitif ini. Karena area berkaitan dengan ahli dalam dan seterusnya yang mesti dikuasai di mana titik-titik rawan suatu otak. Mestinya harus memang butuh kehati-hatian yang kuat,” ujar Abdul Hayat.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan layanan seperti ini memerlukan perpaduan antara kesiapan fasilitas dan kualitas SDM medis.
“Saya anggap instrumen itu adalah fasilitas operasi yang harus kuat. Ditambah lagi dengan dukungan motivasi semakin kuat karena biar ada dua ini tapi dari sisi personality kurang pas bisa juga kita gagal,” jelasnya.
Abdul Hayat juga mengingatkan pentingnya menjaga mutu layanan di tengah peningkatan kebutuhan pasien. Ia menyebut bahwa keberhasilan publikasi layanan baru harus diiringi oleh peningkatan kualitas secara konsisten.
“SDM yang harus kita segera kuatkan. Jangan sampai sudah terpublikasi dengan baik, juga harus kualitasnya dijaga. Karena ini ke depan bukan dua tiga pasien lagi, mungkin seterusnya nambah. Kita tidak berharap kualitas menurun, malah kualitas harus kita tingkatkan,” tegasnya.
Layanan bedah saraf yang kini hadir di Parepare disebut sebagai respons atas meningkatnya kasus cedera otak, terutama akibat kecelakaan lalu lintas. Direktur RS Hasri Ainun Habibie, dr. Mahyuddin, menyampaikan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap tindakan medis spesialis seperti ini tergolong mendesak.
“Alhamdulillah kami memulai sebuah layanan yang belum pernah ada di Parepare dan sekitarnya yakni bedah saraf. Ini sangat dibutuhkan masyarakat karena tingginya angka kecelakaan yang mengakibatkan pendarahan otak,” kata Mahyuddin.
Operasi perdana ini dilakukan oleh dr. Edwin dan disaksikan langsung oleh jajaran manajemen rumah sakit serta sejumlah jurnalis. Kehadiran layanan ini diharapkan bisa mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap rujukan ke rumah sakit di luar kota, sekaligus memperkuat peran Parepare sebagai salah satu pusat layanan kesehatan rujukan di Sulawesi Selatan bagian utara.