
Barru, Petta – Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, S.H., M.Si., secara resmi membuka Lokakarya Akhir Kajian Potensi Bencana Gerakan Tanah di Dusun Lapaddare, Desa Mattirowalie, Kecamatan Tanete Riaja, Kamis (27/11/2025). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas kajian ilmiah yang telah dilakukan oleh tim akademisi Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar.
Bupati Barru menyampaikan bahwa kajian ini adalah bagian penting dari komitmen Pemkab Barru untuk menghadapi potensi bencana yang dapat mengancam keselamatan masyarakat.
“Ini adalah komitmen kami bersama Wakil Bupati untuk memastikan seluruh persoalan kemanusiaan mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah. Apa pun yang berkaitan dengan keselamatan masyarakat, menjadi prioritas kami dalam menjalankan amanah selama lima tahun ke depan,” tegas Bupati.

Relokasi Warga Jika Diperlukan
Bupati Andi Ina menyinggung kejadian bencana pada akhir 2024 lalu yang meninggalkan duka mendalam. Ia berkomitmen penuh untuk melakukan pembenahan dan menjadikan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama setelah dilantik.
Bupati Barru menekankan bahwa hasil kajian ilmiah dari UNHAS ini sangat penting sebagai dasar untuk menentukan langkah kebijakan, termasuk kemungkinan relokasi warga yang berada di zona rawan bencana.
“Pemerintah tidak boleh menganggap ringan potensi bencana. Kita tidak bisa berkata ‘nanti saja’. Setiap potensi bencana adalah peringatan bagi pemerintah untuk mengambil langkah. Jika keputusan relokasi harus ditempuh, pemerintah memastikan hak masyarakat akan tetap dilindungi,” ujarnya.
Kepentingan Bersama di Atas Kelompok
Bupati mengingatkan bahwa proses pengambilan kebijakan harus melibatkan kajian teknis, dukungan DPRD, dan terutama masyarakat. Masalah kemanusiaan harus diatasi dengan mengedepankan kepentingan bersama, bukan kepentingan pribadi atau kelompok.
“Kabupaten Barru ini milik kita semua. Pemerintah, DPRD, OPD, hingga masyarakat desa harus bersama-sama menghadapi persoalan ini. Pemerintah tidak akan mengambil hak masyarakat. Justru kita ingin memastikan keselamatan dan masa depan warga terjamin,” tambahnya.
Bupati mengapresiasi pendampingan ilmiah dari UNHAS yang diwakili oleh Wakil Rektor IV UNHAS, Prof. Dr. Eng. Adi Maulana, S.T., M.Phil., dan Kepala Pusat Studi Kebencanaan UNHAS, Dr. Ilham Alimuddin, S.T., M.GIS., Ph.D. Lokakarya ini diharapkan menghasilkan rekomendasi terbaik demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Mattirowalie.