Blockchain Menyelamatkan Dunia Logistik, Tapi Tidak Dompet Kripto-mu

Ilustrasi: Teknologi blockchain pada kripto. (©Freepik)

Petta – Blockchain sering disebut sebagai teknologi revolusioner, dan untuk alasan yang baik. Dari rantai pasok makanan hingga keamanan data medis, teknologi ini terus membuktikan kegunaannya di dunia nyata. Tapi mari kita jujur: di balik semua hype ini, apakah blockchain benar-benar “penyelamat” atau hanya trik mahal yang gagal memenuhi janjinya, terutama dalam kasus cryptocurrency?

Satu hal yang pasti: blockchain sedang mengubah industri logistik secara besar-besaran. Menurut laporan Katadata.co.id, teknologi ini mampu memangkas biaya operasional hingga 30% dengan menghilangkan perantara yang lambat dan tidak efisien. Sistem ini menciptakan transparansi di sepanjang rantai pasok, meminimalkan penipuan, dan meningkatkan efisiensi.

Blockchain, Pahlawan di Dunia Nyata

Misalnya, Walmart kini menggunakan blockchain untuk melacak asal-usul makanan segar. Jika ada wabah penyakit, mereka dapat mengetahui sumbernya dalam hitungan detik, bukan minggu. Di Indonesia, beberapa startup logistik juga mulai mengadopsi teknologi ini untuk mengurangi masalah klasik seperti kehilangan barang atau pengiriman yang salah.

Namun, ini tidak berarti semuanya mulus. Adopsi blockchain memerlukan biaya awal yang besar, dan banyak perusahaan kecil kesulitan untuk mengimbanginya. Plus, teknologi ini belum bebas dari kendala teknis dan regulasi yang sering memperlambat implementasinya.

Sisi Gelap Blockchain: Kripto yang Hancur

Sementara blockchain bersinar di sektor logistik, cerita yang sama tidak berlaku untuk cryptocurrency. Tahun 2022 dan 2023 menjadi momen memalukan bagi dunia kripto. Skandal seperti kejatuhan FTX dan volatilitas harga yang gila-gilaan membuat banyak orang kehilangan kepercayaan pada kripto. Vice bahkan melaporkan bahwa sebagian besar proyek kripto hanyalah “get-rich-quick scheme” yang merugikan investor kecil.

“Meskipun blockchain memiliki banyak potensi, kita tidak bisa mengabaikan bahwa sebagian besar proyek kripto hanyalah ilusi,” ujar seorang pakar keuangan. Sebagian besar token tidak memiliki nilai nyata, dan pasar dipenuhi dengan spekulasi yang berisiko tinggi.

Jadi, Blockchain: Penyelamat atau Penipu?

Fakta bahwa blockchain dapat digunakan untuk memecahkan masalah nyata di logistik, kesehatan, dan real estat menunjukkan potensi besarnya. Tetapi, bayangan dari dunia kripto yang penuh manipulasi dan kejatuhan spektakuler tetap membayangi.

Inilah ironi blockchain: teknologi yang menjanjikan transparansi sering kali digunakan dalam cara yang paling tidak transparan. Jadi, saat blockchain mungkin menyelamatkan rantai pasok global, jangan berharap ia akan menyelamatkan dompet kripto Anda dalam waktu dekat. Selamat datang di masa depan, di mana teknologi tidak hanya menyelesaikan masalah, tetapi juga menciptakan masalah baru.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts