
Petta – Pernah bertanya-tanya dari mana kecerdasanmu berasal? Dari gen ayah yang sering sok tahu atau ibu yang lebih sabar saat membantu PR matematika? Sebuah penelitian mencoba menjawab pertanyaan ini, dan hasilnya cukup menarik untuk memicu perdebatan keluarga saat makan malam.
Jawabannya adalah..
Para ilmuwan telah menemukan bahwa genetik ibu memainkan peran besar dalam menentukan tingkat kecerdasan seorang anak. Alasannya? Gen terkait kecerdasan ternyata sebagian besar berada di kromosom X. Perempuan memiliki dua kromosom X, sedangkan laki-laki hanya punya satu. Jadi, secara matematis, kontribusi ibu terhadap kecerdasan anak lebih besar dibandingkan ayah.
Riset dari University of Cambridge mendukung temuan ini. Studi tersebut menunjukkan bahwa gen ibu tidak hanya mendominasi pewarisan kecerdasan, tetapi juga lebih aktif dalam perkembangan bagian otak tertentu, terutama korteks serebral, yang mengatur fungsi eksekutif seperti pemecahan masalah, perencanaan, dan logika.
Namun, sebelum kalian buru-buru menobatkan ibu sebagai “otak keluarga”, ingatlah bahwa genetik hanyalah satu bagian dari persamaan. Faktor lingkungan, pendidikan, dan pola asuh juga memainkan peran besar.

Ayah Jangan Ngambek Dulu
Untuk para ayah yang mungkin merasa dikecilkan, jangan sedih. Meski gen terkait kecerdasan lebih banyak diwariskan ibu, peran ayah tetap krusial dalam membentuk bagaimana kecerdasan itu berkembang. Anak-anak yang tumbuh dengan dukungan emosional dari kedua orang tua cenderung lebih percaya diri dan mampu memanfaatkan potensi intelektual mereka secara maksimal.
Selain itu, gen dari ayah mungkin lebih banyak berperan dalam aspek lain, seperti kemampuan fisik atau ciri kepribadian tertentu. Jadi, ayah tetap punya kontribusi besar, meski mungkin tidak langsung dalam soal otak.
Apa Artinya Buat Kita?
Hasil penelitian ini tentu menarik, tapi bukan berarti ayah dan ibu harus berlomba-lomba mengklaim siapa yang lebih berjasa dalam menghasilkan anak pintar. Faktanya, kecerdasan adalah hasil kombinasi genetik, lingkungan, dan hubungan keluarga yang harmonis.
Namun, satu hal yang jelas: jika kamu merasa otakmu lebih bekerja seperti Einstein, ada kemungkinan besar itu adalah berkat ibumu. Dan jika kamu merasa bakatmu terletak di luar akademik, ayah mungkin punya andil besar dalam hal itu.
Jadi, siapa yang menang? Sebenarnya, tidak ada yang kalah.