Dan Terjadi Lagi! Menunggak Lagi, Drama Tak Berujung di PSM Makassar

Ekspresi pelatih PSM Makassar dipinggir lapangan saat pertandingan melawan Persebaya Surabaya. (©Kompas/Suci Rahayu)

Petta – Musim baru, masalah lama. Penunggakan gaji kembali menghantui PSM Makassar di musim 2024/2025. Situasi ini diungkapkan langsung oleh pelatih Bernardo Tavares, yang menyatakan kekecewaannya dalam konferensi pers pada Minggu (1/12/2024).

“Saya tidak mengerti kenapa hal ini (penunggakan gaji) terjadi. (Padahal) Di tahun 2022 dan 2023 kehilangan banyak pemain-pemain penting,” ungkap Bernardo Tavares.

Pelatih asal Portugal itu mengingatkan bahwa persoalan ini seharusnya bisa dihindari, apalagi dengan budget rendah yang dimiliki tim saat ini. Janji manis Direktur Utama PSM, Sadikin Aksa, untuk menyelesaikan masalah serupa di musim sebelumnya tampaknya belum membuahkan hasil nyata.

“Musim lalu Pak Sadikin datang di rest room kita dan berjanji bahwa hal-hal seperti ini tidak akan terjadi lagi ke depannya,” lanjut Tavares.

Namun, musim ini cerita lama kembali berulang. Meski PSM beroperasi dengan anggaran yang lebih kecil, mengandalkan pemain muda akademi dan asing dengan gaji lebih rendah, penunggakan gaji tetap terjadi.

“Musim ini budget kita cukup rendah dan kita kehilangan banyak pemain-pemain kunci. Kita juga menggunakan pemain-pemain akademi. Kita kehilangan pemain-pemain asing dan memasukkan pemain asing yang jika dibandingkan yang keluar gajinya masih relatif rendah. Tapi saya tidak mengerti kenapa dengan budget yang rendah saat ini pun masih tetap tidak membayar atau terlambat,” jelasnya.

Kebuntuan Komunikasi dengan Manajemen

Tavares semakin frustrasi karena merasa tidak mendapat dukungan dari manajemen. Ia mengaku komunikasi dengan pihak manajemen, terutama melalui Manajer PSM, Muhammad Nur Fajrin, nyaris tidak berjalan.

“Pesan terakhir yang saya dapatkan dari Pak Sadikin adalah tanggal 13 Mei, sekarang 1 Desember. Penghubung antara saya dan manajemen adalah Pak Fajrin (Manajer PSM) yang mana saya tidak mendapatkan jawaban dari beliau sepanjang minggu lalu. Saya meminta untuk menemui saya, namun tidak ada jawaban,” ujarnya.

Pelatih PSM ini juga merasa tertekan karena harus menghadapi pertanyaan bertubi-tubi dari para pemain terkait gaji mereka yang belum dibayar.

“Saya ada di situasi yang di mana pemain-pemain bertanya kepada saya. Saya ingin menanyakan apa yang sesungguhnya terjadi kepada mereka-mereka (agar) manajemen bisa menyampaikan kepada pemain-pemain,” tambahnya dengan nada tinggi.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts