
Petta – Nama Annar Salahuddin Sampetoding kembali menghiasi pemberitaan nasional, kali ini dalam pusaran kasus dugaan peredaran uang palsu yang mengguncang Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar. Sebagai figur yang selama ini dikenal sebagai pengusaha sukses dan mantan bakal calon Gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel), keterlibatan namanya dalam isu sensitif ini menimbulkan tanda tanya besar. Siapa sebenarnya Annar, dan bagaimana ia terhubung dengan skandal yang kini jadi buah bibir masyarakat?
Jejak Bisnis dan Kontroversi
Annar Salahuddin Sampetoding selama ini dikenal sebagai pengusaha papan atas. Namanya pernah mendapat perhatian publik ketika ia menggugat Fuad Hasan Masyhur, pemilik biro perjalanan Maktour, atas utang Rp105,5 miliar terkait jual beli tanah pada Juli 2023. Perkara ini menyeret sejumlah nama besar, termasuk Fuad yang melayangkan somasi balik, menambah kompleksitas kasus tersebut.
Tidak hanya itu, Annar Sampetoding juga memiliki hubungan dengan sejumlah tokoh penting. Di dunia bisnis, ia kerap dikaitkan dengan nama-nama besar, termasuk Ferdy Sambo. Dalam wawancara sebelumnya, ia menegaskan bahwa koneksinya dengan berbagai pihak adalah bagian dari jejaring bisnis yang ia bangun selama bertahun-tahun. Namun, koneksi ini juga menjadi bahan spekulasi, terutama di tengah kontroversi yang kini menyeruak.

Dugaan Keterlibatan di Kasus Uang Palsu
Gonjang-ganjing terbaru yang menyeret nama Annar Sampetoding berkaitan dengan dugaan pabrik uang palsu di UIN Makassar. Berdasarkan laporan dari Tempo.com dan Kompas.com, peristiwa ini melibatkan transaksi yang mencurigakan, di mana sejumlah uang palsu dalam nominal besar diedarkan oleh di berbagai titik di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Meski belum ada bukti konkret yang menunjukkan siapa aktor intelektualnya, sumber-sumber terpercaya mengungkapkan bahwa penyelidikan tengah mengarah pada kemungkinan adanya aktor-aktor besar di balik kasus ini.
Awalnya, petugas kepolisian menggeledah rumah ASS di Kota Makassar yang menjadi lokasi awal produksi uang palsu. Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, mengatakan produksi uang palsu dipindah ke UINAM karena rumah ASS tak cukup.
“Awal pertama ditemukan di Jl Sunu Makassar, karena sudah mulai membutuhkan jumlah yang lebih besar maka mereka membutuhkan alat yang lebih besar. Jadi, tadinya menggunakan alat kecil,” ungkapnya, Kamis (19/12/2024)
Ambisi Politik yang Terhenti
Selain dunia bisnis, Annar juga dikenal aktif dalam politik. Pada Juli 2024, ia sempat mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur Sulawesi Selatan. Dalam kampanyenya, Annar membawa visi besar, termasuk wacana pemindahan ibu kota provinsi ke salah satu dari tiga wilayah: Kabupaten Pinrang, Sidrap, atau Pare-pare. Meski gagasan ini memicu diskusi hangat, perjalanan politiknya terhenti sebelum benar-benar dimulai.
Annar juga memiliki hubungan lama dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dalam sebuah pertemuan dengan pengurus DPW PKS Sulsel, ia mengenang kiprahnya sebagai anggota Dewan Pakar PKS Sulsel yang dimulai sejak 15 tahun lalu. Namun, ambisinya di dunia politik kini terancam tenggelam di tengah gelombang kontroversi.
Menunggu Kebenaran Terungkap
Kasus yang menyeret ASS ini masih dalam tahap penyelidikan. Sampai saat berita diturunkan, belum ada keterangan lengkap dari pihak terkait menganai siapa ASS yang disebut sebagai aktor lainnya. Namun, publik sudah terlanjur mencatat nama Annar Salahuddin Sampetoding di tengah kontroversi yang mencuat. Apakah ini akhir dari kiprah seorang Annar di dunia bisnis dan politik, atau justru pembuka babak baru dalam perjalanan hidupnya yang penuh dinamika?