Kocak! Bukan Dokter, Pemilik Ria Beauty Justru Seorang Sarjana Perikanan

Ria Agustina yang ditangkap oleh Polda Metro Jaya buntut praktiknya yang tidak memenuhi standar. (©Instagram/riabeauty.id)

Petta – Skandal praktik kecantikan ilegal kembali menyeruak, kali ini melibatkan seorang beauty influencer asal Malang, Ria Agustina, yang lebih dikenal sebagai pemilik klinik Ria Beauty. Namun, alih-alih seorang dokter kecantikan, Ria justru ternyata hanya seorang sarjana perikanan yang beralih profesi dengan metode tak biasa.

Ria, yang kerap memamerkan aksi perawatan “berdarah-darah” melalui Instagramnya, ditangkap di sebuah kamar hotel di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, 1 Desember 2024. Praktik kontroversialnya ini menyasar para pasien yang rela membayar mahal untuk treatment ekstrem seperti derma roller, yang dilakukan di lokasi tak lazim seperti hotel.

“Kami menemukan bahwa RA (Ria Agustina) bukan tenaga medis ataupun tenaga kesehatan,” ungkap Kombes Wira Satya Triputra dari Polda Metro Jaya. “Dia adalah sarjana perikanan yang mempraktikkan perawatan kulit tanpa izin resmi.”

Ria tak hanya membuka klinik ilegal di Malang, tetapi juga membawa operasinya ke Jakarta dengan memanfaatkan media sosial sebagai alat promosi. Di Instagramnya, @RiaBeauty.id, Ria memikat pengikutnya dengan klaim hasil instan nan dramatis. Namun, ketika tim penyidik menggerebek lokasi, mereka menemukan alat-alat seperti derma roller dan serum anestesi yang tidak terdaftar di BPOM.

Yang mengejutkan, pada saat penggerebekan, terdapat tujuh pasien di lokasi, termasuk satu pria. Mereka semua sedang menjalani perawatan tanpa menyadari bahwa alat dan bahan yang digunakan tidak memiliki izin edar. “Ini membahayakan kesehatan pasien, terlebih lagi dilakukan oleh orang yang tidak memiliki latar belakang medis,” tambah Wira.

Di Balik ‘Cuan’ Dunia Kecantikan Ilegal

Ria bukan sekadar nama di dunia kecantikan lokal, ia adalah simbol bagaimana platform digital dapat digunakan untuk mengaburkan batas antara legalitas dan pencitraan profesional. Namun, narasi seperti ini tak jarang berujung pada tragedi kesehatan bagi konsumennya. Perawatannya yang viral sering memperlihatkan kulit pasien yang berdarah atau memar, namun dijual sebagai bagian dari transformasi ‘total beauty.’

Ironi besar? Sebagai lulusan perikanan, latar belakang Ria lebih dekat pada pengelolaan laut daripada kesehatan kulit manusia. Namun, ini tak menghalanginya menciptakan persona seorang ahli kecantikan yang berani dan kontroversial.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts