Petta – Polres Gowa baru saja membongkar sebuah pabrik uang palsu yang beroperasi di dalam Kampus UIN Alauddin Makassar. Penggerebekan ini berlangsung pada 13 Desember 2024 di lantai tiga gedung perpustakaan kampus yang biasanya identik dengan kegiatan akademik. Namun, di balik itu semua, polisi menemukan uang palsu senilai miliaran rupiah yang diproduksi di sana.
Kisah ini bermula ketika seorang staf kampus mencoba membayar angsuran di pegadaian menggunakan uang yang tampaknya tidak sah. Meskipun uang tersebut tidak terdeteksi oleh mesin X-ray pegadaian, petugas mulai curiga dan memeriksa nomor seri uang tersebut. Mereka segera melaporkan temuan ini ke pihak kepolisian.
Setelah penyelidikan lebih lanjut, polisi menemukan pabrik uang palsu yang memproduksi uang pecahan seratus ribu. Mereka juga menyita alat-alat canggih yang digunakan dalam proses pencetakan uang palsu. Beberapa pegawai kampus, termasuk seorang oknum dosen, diamankan karena diduga terlibat dalam operasi ilegal ini.
Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, memilih untuk tidak memberikan komentar terbuka. Dia mengaku menunggu hasil penyelidikan resmi dari polisi. “Kami menunggu penyampaian resmi dari kepolisian,” ujarnya.
Pihak kepolisian Polres Gowa juga enggan memberikan banyak informasi terkait perkembangan kasus ini. Mereka masih dalam tahap pengembangan dan berjanji akan merilis keterangan lebih lanjut setelah penyelidikan selesai.
“Sabar dulu yah sodara. Nanti dirilis, masih mau dikembangkan dulu, nanti dirilis di polda,” ujar Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Bahtiar.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai pengawasan di kampus. Bagaimana bisa aktivitas ilegal sebesar ini terjadi di dalam institusi pendidikan? Apakah kampus seharusnya bertanggung jawab lebih dalam? Pihak kepolisian berjanji akan terus menyelidiki dan mengungkap jaringan uang palsu yang mungkin lebih besar lagi.
