
Petta – Pemerintah Kota Parepare melalui UPTD SPNF Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan resmi menjalin kerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare untuk memberikan layanan pendidikan kesetaraan bagi warga binaan.
Kesepakatan ini dituangkan dalam penandatanganan perjanjian kerja sama yang berlangsung di Tribun Aula Terbuka Lapas Parepare, Rabu (5/2/2025). Melalui program ini, para warga binaan yang sebelumnya tidak menyelesaikan pendidikan formal, berkesempatan mengikuti pendidikan Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare, Makmur, menilai program ini sebagai langkah penting dalam upaya mencerdaskan seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang sedang menjalani masa pidana.
“Setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam mengakses pendidikan, termasuk warga binaan di Lapas. Kami berharap, melalui kerja sama ini, mereka bisa mengenyam pendidikan, mengatasi buta aksara, serta memiliki ijazah yang dapat menjadi bekal setelah bebas nanti,” ujar Makmur.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Lapas IIA Parepare yang terus memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program ini, meski di tengah keterbatasan sarana dan prasarana.
“Ini merupakan langkah strategis yang sejalan dengan visi-misi Presiden melalui program Asta Cita, serta amanat konstitusi kita, UUD 1945, khususnya Pasal 31 yang menegaskan hak setiap warga negara atas pendidikan,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Lapas IIA Parepare, Totok Budiyanto, menyambut positif pelaksanaan program pendidikan kesetaraan tersebut. Menurut dia, pendidikan menjadi bagian penting dalam proses pembinaan dan rehabilitasi warga binaan.
“Program ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, di mana pembinaan bagi warga binaan tidak hanya fokus pada pembinaan mental dan kepribadian, tetapi juga penguatan kapasitas intelektual mereka,” terang Totok.
Tak lupa, Totok juga mengapresiasi seluruh tim pengajar yang selama ini konsisten memberikan pengajaran dengan penuh kesabaran dan dedikasi tinggi.
“Bagi kami, pendidikan adalah bentuk pembinaan terbaik. Dengan keterampilan dan ijazah yang dimiliki, para warga binaan akan memiliki bekal lebih baik saat kembali ke tengah masyarakat nantinya,” imbuhnya.
Dengan kerja sama ini, diharapkan semakin banyak warga binaan di Lapas IIA Parepare yang mampu meningkatkan kualitas hidupnya melalui jalur pendidikan, sekaligus mendorong terciptanya pembinaan pemasyarakatan yang holistik.