
Manajemen: “Situasi Masih Terkendali”
Manajemen PSM akhirnya angkat bicara. Muhammad Nur Fajrin, manajer PSM, mengakui adanya masalah, tetapi ia menegaskan situasi masih terkendali.
“PSM memang punya masalah, kita memang punya problem. Toh semua klub juga alami ini, apalagi PSM yang dengan segala yang harus ditanggung karena kita tidak bermain di tempat sendiri,” ujar Fajrin kepada DetikSulsel, Senin (2/12/2024).
Namun, ia membantah klaim Tavares yang menyebut penunggakan gaji mencapai empat bulan.
“Memang ada problem tapi tidak sampai 4 bulan. Tidak sebesar masalah yang disampaikan pelatih,” tegasnya.
Fajrin juga berharap agar pernyataan Tavares tidak menjadi alasan bagi tim untuk menyerah sebelum bertanding.
“Kenapa seakan-akan PSM sudah menyerah sebelum bertanding? Harusnya kita tidak boleh bersikap begitu. Saya sebagai yang ada di tim pantang untuk menyampaikan seperti itu, masalah yang kita hadapi,” katanya.
Lebih jauh, Fajrin menambahkan bahwa komunikasi dengan Tavares sebenarnya berjalan dengan baik.
“Sebelum berangkat saya ketemu ji di Aryaduta, saya bicara. Makanya saya juga masih belum tahu apa yang mendasari disampaikan di momen prescon, tapi digunakan untuk non-teknis,” tutupnya.
PSM: Kebanggaan yang Terus Diuji
Di tengah semangat “Ewako,” persoalan gaji ini kembali menempatkan PSM dalam sorotan negatif. Apakah janji-janji dari manajemen akan menjadi solusi atau justru sekadar omong kosong yang terulang musim demi musim? Di lapangan, para pemain tetap bertarung, tetapi di balik layar, ketidakpastian terus menghantui. Laskar Pinisi mungkin butuh lebih dari sekadar janji untuk benar-benar bangkit.