
Petta – Inagurasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 20 Januari 2025 dihadiri oleh sejumlah bos teknologi terkemuka dunia yang menarik perhatian publik. Di tengah ketegangan politik yang memanas, CEO dari perusahaan-perusahaan besar seperti Meta, Mark Zuckerberg; Apple, Tim Cook; Google, Sundar Pichai; Amazon, Jeff Bezos; dan Tesla, Elon Musk, duduk bersebelahan dengan anggota keluarga Trump dan di depan para calon pejabat kabinet.
Awalnya, para pemimpin industri teknologi ini dijadwalkan duduk di atas panggung kehormatan bersama dengan tokoh-tokoh penting lainnya. Namun, cuaca dingin yang melanda Washington memaksa acara tersebut dipindahkan ke dalam Capitol, mengubah pengaturan tempat duduk yang semula sudah ditentukan, dan akhirnya menempatkan mereka di posisi yang lebih strategis, yakni di depan pejabat-pejabat yang akan dipilih Trump.
Kehadiran mereka pun menuai kritik tajam dari sejumlah pihak, termasuk Senator Elizabeth Warren yang menyebut para miliarder teknologi ini mendapatkan tempat duduk yang lebih baik daripada pejabat kabinet Trump. “Miliarder Big Tech memiliki tempat duduk paling depan di inagurasi Trump. Itu sudah cukup menjelaskan segalanya,” tulis Warren di media sosial X.
Selain para pemimpin teknologi, sejumlah tokoh terkenal juga terlihat hadir, seperti CEO TikTok Shou Zi Chew, CEO OpenAI Sam Altman, serta CEO Uber Dara Khosrowshahi. Walaupun sejumlah tokoh tersebut turut hadir, mereka duduk di posisi yang lebih rendah dibandingkan para bos teknologi ini.
Beberapa pihak, seperti Steve Bannon, mantan penasihat senior Trump, menyebutkan bahwa kehadiran para pengusaha besar ini menunjukkan bentuk “penyerahan resmi” kepada Trump. Hal ini juga mempertegas dugaan berkembangnya oligarki di Amerika Serikat, di mana kekayaan dan kekuasaan terkonsentrasi di tangan segelintir individu super kaya yang dapat memengaruhi jalannya pemerintahan.
Meskipun banyak yang memandang ini sebagai simbol kedekatan antara industri teknologi dan pemerintahan Trump, banyak pula yang melihatnya sebagai tanda pengaruh yang semakin besar dari sektor swasta terhadap kebijakan pemerintah. Seperti yang diungkapkan oleh mantan Presiden Joe Biden, kondisi ini dapat mengancam demokrasi dengan adanya konsentrasi kekuasaan yang terlalu besar di tangan segelintir orang.
Kehadiran para bos teknologi di inagurasi ini jelas menjadi perbincangan hangat, menambah kontroversi di tengah persiapan pemerintahan Trump yang baru.