
Petta – Jelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan, konstelasi politik internal partai berlambang pohon beringin itu semakin dinamis. Empat nama yang sempat disebut-sebut sebagai kandidat kuat Ketua Golkar Sulsel: Munafri Arifuddin (Appi), Adnan Purichta Ichsan, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), dan petahana Taufan Pawe.
Namun, arah dukungan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar dinilai akan menjadi faktor penentu utama dalam pemilihan. Di tengah upaya menggaet dukungan DPD II kepada Appi, peta kekuatan internal tiba-tiba berubah usai pertemuan antara Taufan Pawe dan Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia.
Pertemuan itu berlangsung Rabu (2/7/2025) malam, di kediaman pribadi Bahlil di Jalan Denpasar Raya, Jakarta. Taufan Pawe datang atas undangan langsung dari Bahlil.
“Alhamdulillah, tadi ditelpon langsung oleh Ketum, Beliau undang datang ke rumah. Pas tiba kaget juga, ternyata ada Pak Sekjen Sarmuji dan Pak Waketum Wihaji,” kata Taufan.
Meski tak secara eksplisit menyebut isi pembicaraan, sinyal politik dari pertemuan itu memicu spekulasi arah restu Ketua Umum. “Silaturahmi yang sangat berkesan dan penuh makna. Saya sampaikan salam hangat dari seluruh Kader Golkar Sulsel kepada Ketum,” ucap Taufan Pawe. Saat ditanya apakah itu menjadi sinyal restu dari DPP, ia menjawab singkat, “Silahkan dinilai sendiri.”
Sebelumnya, Taufan Pawe juga menggalang kekuatan lewat agenda silaturahmi di Makassar, yang dihadiri para voters, organisasi sayap, dan sejumlah tokoh senior partai seperti Nurdin Halid, Ilham Arief Sirajuddin, dan Pangerang Rahim. Ia menekankan pentingnya soliditas kader.
“Silaturahmi ini bertujuan untuk menjaga persatuan serta soliditas kader menjelang Musda, jangan ada polarisasi di antara kita,” tegasnya.
Di sisi lain, Munafri Arifuddin diketahui telah mengantongi dukungan dari beberapa DPD II kabupaten/kota di Sulsel. Hal ini menjadikan Appi sebagai salah satu kandidat yang kuat secara matematis, jika dukungan struktur menjadi acuan utama.
Namun menurut sejumlah pengamat politik, restu dari DPP terutama Ketum Bahlil akan sangat menentukan arah akhir Musda. Nurmal Idrus, pengamat politik yang juga dikenal sebagai Direktur Nurani Strategic, sebelumnya telah menyampaikan analisisnya terkait dinamika Musda Golkar Sulsel kepada detikSulsel. Ia menilai bahwa meskipun keempat figur memiliki kualitas dan rekam jejak yang relatif setara, keputusan akhir tetap berada di tangan DPP Partai Golkar.
“Sudah menjadi rahasia umum, penentu Musda Golkar daerah adalah DPP. Maka, siapa di antara figur tersebut yang diinginkan DPP, maka dialah yang terpilih. Kualitas empat kandidat itu hampir setara, terutama pendekatan mereka ke DPP,” jelas Nurmal.
Musda Golkar Sulsel diprediksi digelar antara Juli hingga awal Agustus 2025. Hasilnya akan menjadi indikator penting posisi Sulsel dalam konsolidasi nasional Partai Golkar menuju Pilkada dan Pemilu 2029.
Konstelasi pun kini mulai bergerak. Jika sebelumnya arus dukungan struktur partai diprediksi mengarah ke Munafri Arifuddin, maka pertemuan personal antara Taufan Pawe dan Ketua Umum Bahlil Lahadalia di kediaman Jalan Denpasar Raya menjadi titik balik yang penting. Banyak yang menilai, gestur politik DPP mulai menunjukkan kecenderungan menguat ke arah Taufan Pawe.
Dengan hubungan yang terjaga baik bersama elite pusat, serta rekam jejak sebagai ketua petahana, peluang Taufan Pawe untuk kembali memimpin Golkar Sulsel dinilai semakin terbuka. Apalagi, dukungan personal dari Ketua Umum kerap kali menjadi faktor dominan dalam penentuan hasil Musda.
Kini, banyak pihak mulai membaca arah angin politik di tubuh Golkar Sulsel. Apakah ini pertanda bahwa DPP telah menjatuhkan pilihannya? Jika ya, maka pertemuan di Jalan Denpasar tak ubahnya sebuah “titah halus” dari Ketua Umum yang akan menentukan wajah kepemimpinan Golkar Sulsel ke depan.