
Petta – Nama Prof Zudan Arif Fakrulloh menjadi sorotan usai dirinya terpilih sebagai Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI. Posisi ini resmi akan diembannya setelah mendapat amanah langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Hal ini sekaligus menandai akhir masa jabatan Prof Zudan sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Saya mendapat tugas baru dari Bapak Presiden dan Menteri Dalam Negeri. Sebagai ASN, kita selalu siap ditempatkan di mana pun,” ujar Prof Zudan saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (20/12/2024).
Kesuksesan Prof Zudan Memimpin Sulsel
Masa jabatan Prof Zudan sebagai Pj Gubernur Sulsel meninggalkan catatan gemilang. Di bawah kepemimpinannya, Sulsel berhasil mencatatkan sejumlah kemajuan, mulai dari peningkatan layanan publik hingga keberhasilan dalam pembangunan infrastruktur strategis.
Selama lebih dari setahun menjabat, Prof Zudan dikenal fokus mempercepat realisasi anggaran demi mendorong pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Beberapa proyek prioritas, seperti pembangunan akses jalan di kawasan terpencil dan penguatan sistem digitalisasi pelayanan publik, dinilai sukses meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulsel. Teranyar, Prof. Zudan mendapatkan predikat sebagai Penjabat Gubernur terbaik se-Indonesia.
“Beliau memiliki pendekatan yang inovatif, terutama dalam memadukan teknologi dan pelayanan publik. Itu salah satu kunci keberhasilan Sulsel di bawah kepemimpinan Prof Zudan,” kata seorang pejabat Pemprov Sulsel yang enggan disebutkan namanya.
Pelantikan Segera, Sulsel Siap Sambut Pemimpin Baru
Menurut Prof Zudan, pelantikannya sebagai Kepala BKN RI saat ini sedang dalam persiapan. Sementara itu, pemerintah pusat tengah memproses nama calon penjabat gubernur baru yang akan menggantikannya.
“Penjabat gubernur yang baru sedang disiapkan. Saya yakin beliau nantinya akan melanjutkan apa yang sudah kita rintis bersama,” kata Prof Zudan.
Sebagai ASN yang berkomitmen pada perintah dan amanah, Prof Zudan menegaskan akan melaksanakan tugas barunya dengan penuh tanggung jawab. Ia menyebut, posisi Kepala BKN RI adalah tanggung jawab besar dalam pembenahan manajemen kepegawaian di Indonesia.
Jalan menuju posisi Kepala BKN RI tidaklah mudah. Prof Zudan sebelumnya bersaing dalam seleksi yang melibatkan sejumlah kandidat unggulan. Ia berhasil masuk dalam tiga besar bersama Seharmen dari BKN RI dan Eko Prasojo dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Pada tahap akhir, yakni wawancara berbahasa Inggris dan presentasi kebijakan, Prof Zudan menunjukkan kompetensi unggulnya. Hasilnya, ia pun terpilih untuk menduduki kursi Kepala BKN RI.
Kini, masyarakat Sulsel dan para ASN di seluruh Indonesia menaruh harapan besar pada Prof Zudan. Kepemimpinannya sebagai Pj Gubernur Sulsel telah menjadi bukti nyata bahwa ia mampu membawa perubahan dan inovasi di sektor pemerintahan.