
Petta – Prof Zudan Arif Fakrulloh, yang sejak Mei 2024 menjabat sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), telah diberikan amanah baru. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menunjuk Prof Zudan sebagai Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Pelantikan rencananya akan dilakukan pada Januari 2025, menunggu arahan dari Presiden dan Menteri Dalam Negeri.
Tugas baru ini menandai akhir perjalanan Prof Zudan sebagai pemimpin Pemerintah Provinsi Sulsel selama tujuh bulan terakhir. Kini, isu mengenai sosok penggantinya mulai mencuat. Salah satu nama yang disebut-sebut adalah Prof Fadjry Djufry, seorang akademisi dan peneliti senior di bidang pertanian.
Menanggapi siapa yang akan menjadi penggantinya, Prof Zudan memilih menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Menteri Dalam Negeri. “Yang paling tahu tentu Pak Menteri Dalam Negeri. Kalau saya sebagai penjabat, nanti siapa pun pasti saya dukung, termasuk menjadi penjabat untuk melanjutkan tugas di sini,” ujarnya saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel baru-baru ini.

Profil Singkat Prof Fadjry Djufry
Nama Prof Fadjry Djufry menjadi salah satu yang santer disebut sebagai kandidat Pj Gubernur Sulsel. Lahir di Makassar pada 14 Maret 1969, Prof Fadjry menyelesaikan pendidikan sarjana di bidang Agronomi di Universitas Hasanuddin pada 1993. Gelar magister dan doktoralnya diraih di Institut Pertanian Bogor (IPB), dengan spesialisasi Agroklimatologi dan Pemodelan Tanaman, pada 2000 dan 2005.
Karir Prof Fadjry terbilang cemerlang. Sejak 1994, ia telah menapaki berbagai posisi di Kementerian Pertanian. Saat ini, ia menjabat sebagai Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP). Pada 2022, ia juga diangkat sebagai Profesor Riset ke-630 secara nasional.
Prof Fadjry dikenal aktif dalam dunia penelitian, organisasi profesi, dan akademik. Dalam orasi Profesor Risetnya, ia menyampaikan gagasan tentang pertanian cerdas iklim berbasis teknologi adaptif untuk mendukung pertanian modern berkelanjutan. Gagasan ini sejalan dengan kiprahnya sebagai anggota The International Scientific Advisory Board for Strategy MeaDRI, sebuah strategi pangan berkelanjutan yang diprakarsai Jepang.
Tak hanya itu, Prof Fadjry juga menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (Perhimpi) periode 2019-2024 dan Dewan Pengawas Perum BULOG sejak 2020.
Menanti Keputusan Menteri
Pengangkatan Pj Gubernur Sulsel yang baru akan menjadi perhatian publik, mengingat tanggung jawab besar yang harus diemban dalam melanjutkan kepemimpinan di provinsi strategis ini. Hingga kini, siapa sosok yang akan menggantikan Prof Zudan masih menjadi teka-teki, dengan Menteri Dalam Negeri sebagai penentu akhirnya.
Di tengah pergantian ini, publik menaruh harapan besar pada kesinambungan kepemimpinan yang tetap berpihak pada kesejahteraan masyarakat Sulsel. Apakah Prof Fadjry akan menjadi pilihan, ataukah nama lain yang akan muncul, waktu yang akan menjawab.