Sayembara Desain Jersey: Kemenangan Fans atau Kemenangan PSSI dalam Bisnis?

Emblem logo garuda Timnas Indonesia pada jersey erspo player issue version. (©erspo)

Petta – PSSI, melalui PT. Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI) dan mitra apparel Erspo, baru-baru ini mengumumkan sayembara desain jersey terbaru Timnas Indonesia. Ini adalah kali pertama PSSI melibatkan penggemar dalam pembuatan desain jersey, dengan mekanisme polling online yang akan berlangsung pada 20-22 Desember 2024. Dengan tema “Keberagaman,” desain jersey diharapkan mencerminkan semangat persatuan Indonesia.

Namun, meskipun langkah ini tampak sebagai upaya untuk mempererat hubungan antara Timnas dan para penggemar, ada banyak yang perlu dipertanyakan. Apakah ini benar-benar tentang memberi suara pada fans, ataukah lebih kepada gimmick strategi pemasaran yang cerdas?

Kolaborasi atau Komerisalisasi?

PSSI dan Erspo menekankan bahwa ini adalah inisiatif kolaboratif yang memungkinkan fans memberikan kontribusi nyata pada desain jersey yang akan menjadi simbol kebanggaan. Namun, dalam dunia olahraga yang semakin dipengaruhi oleh kapitalisasi media dan merchandise, apakah kita sedang berbicara tentang keterlibatan yang tulus atau hanya cara untuk menarik perhatian dan meningkatkan penjualan?

Meskipun PSSI berharap sayembara ini bisa mempererat ikatan antara tim dan fans, ada juga harapan bahwa fans akan lebih peduli membeli produk asli daripada bajakan. Dengan melibatkan penggemar dalam proses desain, PSSI dan Erspo ingin menciptakan rasa kepemilikan atas jersey tersebut. Tetapi, dalam kenyataannya, apakah penggemar akan benar-benar lebih memilih membeli jersey asli jika harga dan kualitas menjadi pertimbangan utama? Itu masih menjadi pertanyaan besar.

Jersey Baru: Simbol Kebanggaan atau Trik Bisnis?

Sayembara ini direncanakan untuk menghasilkan jersey yang akan dikenakan Timnas Indonesia dalam kompetisi internasional pada 2025. Namun, langkah ini patut dipertanyakan: apakah ini benar-benar untuk menghubungkan penggemar dengan tim, atau hanya strategi pemasaran yang memanfaatkan semangat nasionalisme? Dengan segala ekspektasi terhadap Piala Dunia 2026, langkah ini bisa jadi lebih tentang memanfaatkan euforia tersebut untuk meraih keuntungan, daripada sekadar membangun kebanggaan sejati.

Akhirnya, hanya waktu yang akan memberi tahu apakah langkah ini akan menjadi momen bersejarah bagi sepakbola Indonesia, ataukah hanya sekadar pencitraan semata demi keuntungan segelintir pihak.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts