Taufan Pawe dan Komitmen Membangun Generasi Berwawasan Kebangsaan di Politani Pangkep

Taufan Pawe, Anggota MPR RI saat melaksanakan agenda Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Politeknik Pertanian Negeri Pangkep. (Dok: Istimewa)

Petta – Ratusan mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Pangkep memenuhi Gedung Terintegrasi New LT untuk mengikuti sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang disampaikan oleh Dr. H. Muhammad Taufan Pawe, S.H., M.H dalam kapasitasnya sebagai anggota MPR RI, Minggu (23/2/2025). Kegiatan ini bukan seremonial semata, melainkan sebuah momentum untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan sekaligus membangun generasi yang kritis, inovatif, dan siap menghadapi tantangan zaman.

Dalam pemaparannya, Taufan Pawe menekankan bahwa mahasiswa sebagai kaum intelektual memiliki peran sentral dalam menjaga persatuan bangsa dan membangun negeri melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurutnya, pemahaman yang kuat terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya sebatas teori, tetapi harus menjadi pedoman dalam berpikir dan bertindak.

“Empat Pilar Kebangsaan bukan sekadar konsep normatif, tetapi fondasi utama dalam membangun karakter generasi muda. Mahasiswa harus mampu menginternalisasi nilai-nilai ini, sehingga setiap langkah yang diambil selalu berpijak pada kepentingan bangsa dan negara. Pendidikan bukan hanya tentang Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), tetapi juga bagaimana menjadikannya alat untuk memperkuat nasionalisme dan menciptakan perubahan,” ujar Taufan Pawe dengan penuh semangat.

Ia juga menekankan bahwa dunia pendidikan, terutama di bidang pertanian, memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan pangan bangsa. Ia mengajak mahasiswa untuk terus memperluas wawasan, mengasah kemampuan berpikir kritis, serta mengikuti perkembangan teknologi.

“Di masa depan, Indonesia tidak hanya membutuhkan akademisi dan teknokrat, tetapi juga inovator yang mampu merancang solusi nyata bagi permasalahan bangsa. Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Pangkep memiliki tanggung jawab besar untuk melahirkan terobosan baru demi mewujudkan swasembada pangan yang menjadi visi kepemimpinan nasional saat ini. Perpaduan antara ilmu pengetahuan, nasionalisme, dan inovasi adalah kunci untuk menjawab tantangan global,” tambahnya.

Suasana semakin menarik ketika salah satu mahasiswa, Yoslina, mengajukan pertanyaan, “Bagaimana Empat Pilar Kebangsaan dapat mempengaruhi ketahanan pangan di Indonesia?” Menanggapi pertanyaan ini, Taufan Pawe memberikan jawaban yang lugas dan terarah.

“Ketahanan pangan tidak bisa dilepaskan dari kerangka kebangsaan. Pancasila mengajarkan kita prinsip gotong royong dan kemandirian dalam mengelola sumber daya alam. UUD 1945 menegaskan bahwa negara bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyat, termasuk dalam pemenuhan kebutuhan pangan. NKRI menjamin bahwa setiap daerah memiliki peran dalam menopang produksi dan distribusi pangan nasional,” buka Taufan Pawe

Ia kemudian melanjutkan, “Bhinneka Tunggal Ika memastikan bahwa keberagaman di sektor pertanian baik dari sisi budaya, sumber daya alam, maupun teknologi menjadi kekuatan, bukan penghambat. Dengan pemahaman ini, mahasiswa dapat melihat bahwa ketahanan pangan bukan hanya isu teknis, tetapi juga bagian dari strategi kebangsaan yang lebih besar,” tutup Taufan Pawe dengan penuh ketegasan.

Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Darmawan, M.P., Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Taufan Pawe, yang juga merupakan anggota Komisi II DPR RI. Ia menilai bahwa kehadiran seorang legislator di lingkungan akademik seperti ini memberikan inspirasi tersendiri bagi mahasiswa dan civitas akademika.

“Pak Taufan Pawe bukan sekadar pemimpin yang memahami teori, tetapi seorang eksekutor yang mampu mewujudkan gagasan menjadi kenyataan. Kami sangat mengapresiasi kiprahnya dalam dunia pendidikan, termasuk perjuangannya menghadirkan Institut Teknologi BJ Habibie di Kota Parepare. Ini adalah bukti nyata bahwa beliau memiliki visi yang kuat untuk memajukan sumber daya manusia di Indonesia,” ungkapnya.

Dengan sesi diskusi yang interaktif dan penuh gagasan, sosialisasi ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran tentang Empat Pilar Kebangsaan, tetapi juga membangun kesadaran mahasiswa bahwa mereka adalah bagian dari arus perubahan bagi masa depan Indonesia.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pendidikan dan nilai kebangsaan adalah dua elemen yang tidak terpisahkan dalam membentuk karakter serta daya saing bangsa. Dengan semangat dan optimisme, mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Pangkep kini membawa bekal lebih dalam memahami bahwa ilmu pengetahuan tidak hanya tentang bagaimana menjadi ahli di bidangnya, tetapi juga tentang bagaimana menjadikannya alat untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts