Reshuffle Kedua Kabinet Prabowo-Gibran: Sri Mulyani Digantikan Purbaya Yudhi Sadewa

Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pidatonya pada Mandiri Investment Forum di Jakarta, Indonesia, 11 Februari 2025. (©REUTERS/Willy Kurniawan)

Jakarta, Petta – Presiden Prabowo Subianto kembali melakukan perombakan kabinet atau reshuffle pada Senin (8/9/2025) di Istana Negara, Jakarta. Dalam reshuffle kedua ini, sejumlah menteri diganti, bahkan Prabowo juga membentuk kementerian baru.

Salah satu perubahan besar adalah pemberhentian Sri Mulyani Indrawati dari jabatan Menteri Keuangan. Posisi tersebut kini diisi oleh Purbaya Yudhi Sadewa, mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Usai dilantik, Purbaya menyampaikan optimismenya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Saya akan berupaya mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Target hingga 8 persen itu bukan mustahil, tapi tentu harus dikerjakan dengan cepat dan hati-hati,” kata Purbaya, Senin.

Selain Sri Mulyani, Budi Arie Setiadi juga digantikan dari kursi Menteri Koperasi. Ia digantikan oleh Ferry Juliantono, yang sebelumnya menjabat Wakil Menteri Koperasi.

Kemudian, posisi Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) juga mengalami pergantian. Abdul Kadir Karding digantikan oleh Mukhtarudin.

Dalam reshuffle ini, Presiden Prabowo juga mengumumkan pembentukan Kementerian Haji dan Umrah. Posisi menteri dijabat oleh Mochamad Irfan Yusuf, didampingi Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai wakil menteri.

Meski demikian, dua posisi strategis masih kosong. Jabatan Menko Polhukam, sebelumnya dipegang Budi Gunawan, serta jabatan Menpora, yang ditinggalkan Dito Ariotedjo, hingga kini belum diumumkan penggantinya.

Istana menegaskan reshuffle ini merupakan upaya Presiden untuk memperkuat kinerja pemerintahan.

“Presiden Prabowo ingin memastikan kabinet tetap solid dan berorientasi pada kepentingan rakyat,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, dalam keterangan resmi.

Sejumlah pengamat menilai reshuffle ini juga merupakan langkah politik untuk memulihkan kepercayaan publik setelah gelombang demonstrasi belakangan ini.

Namun, pergantian Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan memunculkan reaksi dari pasar. Saat pengumuman, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat turun sekitar 1 persen, sementara nilai tukar rupiah berfluktuasi. Sejumlah analis menyoroti risiko meningkatnya defisit anggaran di bawah kepemimpinan baru.

Kendati begitu, Purbaya menegaskan bahwa kebijakan fiskal tetap akan dikelola secara hati-hati.

“Stabilitas ekonomi tetap menjadi prioritas. Kita ingin kebijakan fiskal yang kredibel, tapi juga mampu mendukung pertumbuhan yang lebih cepat,” ujarnya.

Dengan perombakan ini, Kabinet Merah Putih kini memasuki babak baru dengan komposisi berbeda, di tengah sorotan publik dan dinamika politik yang terus berkembang.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts