
Di masa ekonomi yang serba tak pasti ini, makin banyak perusahaan mulai beralih ke strategi lama: kontrak dengan gaji rendah. Meskipun gaji rendah terdengar seperti langkah yang kontra-produktif di era yang mengutamakan kesejahteraan karyawan, tren ini kembali terlihat di banyak industri. Pertanyaannya, kenapa trik lama ini sekarang muncul lagi?
“Gig Economy” dan Penurunan Harapan Karyawan Tetap
Perkembangan “gig economy” yang kian populer turut memengaruhi tren ini. Dengan pekerja lepas yang lebih mudah ditemukan, banyak perusahaan merasa tak perlu lagi memberikan kontrak jangka panjang dengan gaji tinggi. Menurut survei dari Indonesian Labour Report 2023, lebih dari 60% perusahaan besar di Indonesia sekarang menawarkan kontrak jangka pendek dengan gaji yang lebih rendah, terutama untuk posisi entry-level. Hal ini memungkinkan perusahaan menjaga fleksibilitas di tengah ketidakpastian ekonomi, sementara pekerja dipaksa menerima kondisi yang kurang ideal.

“New Normal” yang Tak Sepenuhnya Berpihak pada Pekerja
Pasca pandemi, kondisi kerja “normal” berubah drastis. Banyak karyawan kini bekerja dari rumah dan menghindari pengeluaran harian seperti transportasi atau makan siang di luar. Di sisi lain, perusahaan melihat ini sebagai alasan untuk menurunkan tunjangan atau gaji pokok, dengan anggapan bahwa karyawan akan menghemat pengeluaran mereka sendiri. Dalam survei yang sama, 42% pekerja muda di Indonesia mengaku menerima gaji lebih rendah dari posisi sebelumnya meskipun beban kerja tetap tinggi. Hal ini menambah tantangan untuk para pekerja muda yang ingin menabung atau mencapai kesejahteraan finansial.
Trik Lama dengan Wajah Baru: Tugas dan Ekspektasi yang Tak Terukur
Kontrak gaji rendah biasanya disertai dengan ekspektasi tinggi, kadang tanpa kejelasan tentang tugas yang terukur. Banyak perusahaan menyusun kontrak sedemikian rupa agar karyawan merasa terbebani untuk melakukan banyak hal di luar job desk utama mereka. Dengan gaji rendah, mereka berharap pekerja tetap bersedia melakukan tugas tambahan karena takut kehilangan pekerjaan. Strategi ini mungkin efektif bagi perusahaan, tapi menjadi tekanan besar bagi karyawan yang kesulitan menjaga keseimbangan hidup dan pekerjaan.
Tetap Siaga di Tengah “Era Kontrak Gaji Rendah”
Di era sekarang, penting bagi pekerja untuk lebih kritis terhadap kontrak yang ditawarkan. Pahami hak-hak dasar karyawan, jangan ragu untuk menawar atau menanyakan detail kontrak, dan pastikan kamu tahu batasan dari pekerjaan yang diterima. Gaji rendah dengan ekspektasi tinggi mungkin tak dapat dihindari bagi banyak pekerja muda, tapi tetap perhatikan kesejahteraan diri sendiri.
Era kontrak gaji rendah bisa jadi tren sementara, namun pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari bisa bertahan lama.