Pakai PayLater: Solusi Mudah atau Bom Waktu yang Siap Meledak?

Ilustrasi: Wanita pengguna layanan Paylater. (Freepik)

Mudah, cepat, dan praktis. Tiga alasan utama kenapa fitur PayLater populer di kalangan anak muda. Kamu bisa membeli barang yang diinginkan sekarang dan bayar nanti, kadang bahkan tanpa bunga. Tapi apakah kemudahan ini benar-benar solusi finansial, atau justru bom waktu yang bisa meledak kapan saja?

Fakta di Balik Kemudahan PayLater

Sistem PayLater sering dianggap seperti “kartu kredit tanpa kartu” karena memungkinkan penggunanya berbelanja tanpa langsung mengeluarkan uang. Laporan dari Indonesia Millennial Report 2023 menemukan bahwa 70% pengguna PayLater di Indonesia berusia antara 18 hingga 32 tahun, dengan mayoritas transaksi di sektor gaya hidup seperti pakaian, makanan, dan travel. Dari hasil riset tersebut, 40% pengguna PayLater mengakui bahwa mereka lebih boros karena kemudahan sistem ini, bahkan 25% lainnya mengalami kesulitan dalam melunasi pembayaran tepat waktu.

Risiko Cicilan yang Menumpuk

Salah satu bahaya PayLater yang sering terabaikan adalah akumulasi cicilan kecil yang tidak terasa besar di awal, tapi bisa berubah menjadi tumpukan utang. Misalnya, jika kamu sering menggunakan PayLater untuk transaksi kecil seperti kopi, baju, atau makan malam, kamu bisa saja tanpa sadar memiliki beban cicilan yang lebih besar dari penghasilan bulanan. Begitu jatuh tempo, bayarannya bisa menjadi beban tak terduga. Ini yang sering disebut sebagai “utang mikro yang menumpuk”, utang kecil tapi menyulitkan karena semakin sulit dilunasi.

Sanksi Telat Bayar yang Menguras Dompet

Banyak layanan PayLater menawarkan bunga 0% jika dibayar tepat waktu, tapi keterlambatan pembayaran bisa memicu bunga atau denda yang cukup tinggi. Laporan dari Financial Services Authority (OJK) menunjukkan bahwa denda keterlambatan PayLater bisa mencapai 1-2% per hari dari jumlah tagihan. Jumlah ini mungkin terlihat kecil, tapi jika terlambat selama seminggu, bunganya bisa membuat kamu membayar jauh lebih mahal dibanding harga barang aslinya.

Menggunakan PayLater dengan Bijak

Fitur PayLater sebenarnya bisa bermanfaat jika digunakan secara bijak, terutama untuk transaksi besar atau kebutuhan mendesak. Namun, penting untuk tidak menggunakannya sebagai solusi belanja rutin. Coba buat anggaran dan batas maksimum penggunaan PayLater setiap bulan, serta pantau transaksi yang sedang berjalan agar tidak ada tagihan yang terlewat. Jika kamu merasa sulit mengontrol pengeluaran dengan PayLater, mungkin ini tanda untuk berhenti menggunakannya sementara waktu.

Jadi, PayLater Solusi Pintar atau Jebakan Finansial?

PayLater adalah teknologi finansial yang memudahkan kita memenuhi kebutuhan tanpa harus menunggu gajian. Namun, jika tidak digunakan secara hati-hati, ini bisa menjadi bom waktu bagi keuanganmu. Jadi, sebelum bertransaksi dengan PayLater, pastikan kamu siap membayar tepat waktu dan tahu betul batas kemampuanmu. Jangan sampai kemudahan sesaat berujung pada tumpukan utang yang bikin pusing!

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts