Gerakan Gemar Makan Telur di Barru, Upaya Sederhana Pemda Tekan Kenaikan Angka Stunting

Wakil Bupati Barru, Dr. Ir. Abustan A. Bintang, M.Si., mengajak masyarakat menjadikan kebiasaan makan telur sebagai bagian dari budaya hidup sehat. Ajakan ini disampaikan saat menghadiri kegiatan Gerakan Gemar Makan Telur (GGMT) tingkat Kabupaten Barru, di Lantai 6 MPP Kantor Bupati Barru, Selasa (14/10/2025). (©Humas Barru)

Barru, Petta – Wakil Bupati Barru, Dr. Ir. Abustan A. Bintang, M.Si., mengajak seluruh masyarakat di wilayahnya untuk menjadikan kebiasaan mengonsumsi telur sebagai bagian dari budaya hidup sehat. Ajakan ini disampaikan dalam upaya Pemerintah Kabupaten Barru mempercepat penurunan angka stunting di daerah tersebut.

Abustan menyampaikan hal itu saat menghadiri kegiatan Gerakan Gemar Makan Telur (GGMT) tingkat Kabupaten Barru di Lantai 6 MPP Kantor Bupati Barru, Selasa (14/10/2025) pagi.

Dalam sambutannya, Wabup Abustan menegaskan bahwa GGMT merupakan salah satu langkah sederhana, namun efektif untuk mengatasi persoalan gizi kronis pada anak.

“Hari ini bukan sekadar makan telur bersama, tapi ajakan agar makan telur menjadi budaya. Anak-anak harus terbiasa mengonsumsi protein hewani seperti telur agar tumbuh sehat, cerdas, dan kuat,” ujar Abustan.

Angka Stunting Barru Meningkat

Pada kesempatan tersebut, Wabup Abustan mengungkapkan bahwa angka stunting di Barru sempat berada di posisi 14,1 persen, namun sayangnya mengalami peningkatan signifikan menjadi 24,8 persen pada tahun 2024.

Peningkatan angka ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Karena itu, pemerintah terus berupaya menekan angka tersebut melalui berbagai program lintas sektor, termasuk GGMT yang dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten/kota sebagai rangkaian Hari Jadi ke-356 Provinsi Sulawesi Selatan.

Abustan menjelaskan, persoalan stunting tidak hanya berkaitan dengan asupan gizi, tetapi juga perilaku dan kesadaran masyarakat.

Ia mencontohkan beberapa penyebab yang masih sering ditemukan, seperti pernikahan usia dini, remaja putri yang enggan mengonsumsi tablet tambah darah, serta ibu hamil yang belum rutin memeriksakan kehamilannya di fasilitas kesehatan.

Wabup juga menyoroti kebiasaan keluarga yang kerap luput dari perhatian, yakni paparan asap rokok.

“Ada kasus ibu yang mengeluh bayinya tidak mau menyusu. Setelah ditelusuri, ternyata ayahnya perokok berat. Bau asap rokok menempel di pakaian, membuat bayi enggan menyusu. Jadi bukan hanya ibu yang harus sehat, tapi ayah juga harus mendukung,” tegas Wabup.

Pentingnya 1.000 Hari Pertama dan Pola 4 Sehat 5 Sempurna

Wabup Abustan menekankan pentingnya menerapkan prinsip 4 Sehat 5 Sempurna dalam kehidupan sehari-hari: makanan pokok, lauk-pauk, sayur, buah, dan dilengkapi dengan susu. Pola makan ini, kata dia, menjadi fondasi utama tumbuh kembang anak yang optimal.

Ia juga mengingatkan pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan anak, termasuk pemenuhan ASI eksklusif dan pemantauan pertumbuhan di Posyandu setiap bulan.

“Saya harap guru-guru bisa menyampaikan kepada orang tua bahwa memberi anak makan telur setiap hari sangat baik untuk mencegah stunting. Mulailah dari rumah dan sekolah,” imbaunya kepada guru-guru TK dan PAUD yang hadir.

Kegiatan GGMT ini diikuti sekitar 400 siswa TK-PAUD dan anak-anak penerima manfaat PKH se-Kabupaten Barru.

Sebelumnya, rangkaian Hari Jadi Provinsi Sulsel juga telah diisi dengan Gelar Pangan Murah di Kelurahan Sumpang Binangae, dan akan dilanjutkan dengan kegiatan sunatan massal serta pengobatan gratis.

Menutup sambutannya, Wabup berharap gerakan ini dapat berkelanjutan. “Mudah-mudahan setelah kegiatan ini, makan telur menjadi kebiasaan dan budaya sehari-hari masyarakat Barru,” pungkas Wabup Abustan, dilanjutkan dengan mengikuti kegiatan secara virtual yang dipusatkan di Kabupaten Gowa.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts