
Petta – GERD, atau gastroesophageal reflux disease, adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, menciptakan sensasi terbakar yang menyakitkan di dada. Jika Anda mengira sayuran adalah “safe zone” untuk kondisi ini, pikirkan lagi. Sebuah studi dalam World Journal of Gastroenterology menyebutkan bahwa makanan tertentu, termasuk beberapa jenis sayuran, bisa memperburuk gejala GERD. Apa saja?
Kembang kol, yang sering disebut makanan sehat, ternyata menghasilkan banyak gas di lambung. Gas ini meningkatkan tekanan di perut, memperbesar kemungkinan asam lambung naik ke kerongkongan. Tomat, meskipun bergizi, penuh dengan asam sitrat dan malat yang menurunkan pH lambung, memicu refluks lebih sering.
Lalu, bawang putih dan bawang bombai? Meski populer dalam masakan, keduanya mengandung senyawa yang dapat meningkatkan sensitivitas lambung dan produksi gas. Dalam studi yang sama, para peneliti mencatat bahwa bawang bombai mentah adalah salah satu pemicu utama refluks dan kembung pada penderita GERD.

Kubis, meski kaya serat dan sering dimasukkan dalam pola makan sehat, memproduksi gas yang membuat perut terasa tidak nyaman. Studi ini menambahkan bahwa gas berlebih dapat memengaruhi katup antara lambung dan kerongkongan, memperbesar peluang terjadinya refluks.
Terakhir, cabai. Capsaicin, bahan aktif dalam cabai yang memberikan rasa pedas, diketahui memperlambat pengosongan lambung. Ini berarti asam lambung memiliki lebih banyak waktu untuk naik ke kerongkongan, memperparah gejala GERD.
Jadi, meskipun sayuran sering menjadi simbol makanan sehat, penderita GERD perlu berhati-hati. Studi ini menunjukkan bahwa memilih makanan yang salah, bahkan yang terlihat sehat, bisa memperburuk kondisi Anda. Jangan sampai sayuran yang harusnya bermanfaat malah jadi pemicu kerusakan!