Label ‘Sehat’, yang Justru Bisa Jadi Bumerang Bagi Tubuhmu

Ilustrasi: Minuman energi mengandung pemanis buatan. (Freepik)

Di era modern ini, semakin banyak produk yang menjual dirinya sebagai pilihan “sehat,” dari minuman energi rendah kalori hingga snack diet yang mengklaim bebas gula. Produk-produk ini menarik perhatian konsumen yang peduli kesehatan, tetapi ternyata label “sehat” tidak selalu berarti baik bagi tubuh.

Lantas, apa yang membuat produk-produk ini berisiko bagi kesehatan jangka panjang?

1. Pemanis Buatan: Dianggap Lebih Baik, Padahal Bikin Tubuh Rentan

Banyak produk diet menggunakan pemanis buatan seperti aspartame, sucralose, atau sakarin sebagai pengganti gula. Meskipun awalnya dianggap lebih aman, sebuah studi di Journal of the American Medical Association (JAMA) menemukan bahwa pemanis buatan dalam jumlah berlebih dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas. Studi tersebut menunjukkan bahwa konsumsi pemanis buatan yang berlebihan bisa mengacaukan regulasi metabolisme tubuh dan bahkan meningkatkan nafsu makan pada sebagian orang. “Tubuh mungkin mengenali rasa manis dari pemanis buatan, tetapi tidak mendapatkan kalori yang diharapkan, sehingga akhirnya menyebabkan rasa lapar berlebih,” ungkap Dr. Susan Swithers, seorang peneliti di bidang neuroendokrinologi di Purdue University.

2. Minuman Energi Rendah Kalori: ‘Bertenaga’ di Luar, Berbahaya di Dalam

Minuman energi rendah kalori juga banyak digemari karena menawarkan tambahan energi tanpa tambahan gula. Namun, penelitian dari Harvard T.H. Chan School of Public Health menemukan bahwa konsumsi rutin minuman energi dengan pemanis buatan dan zat tambahan seperti kafein dosis tinggi, ginseng, dan taurin, bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung. Efek ini sangat berbahaya terutama bagi individu dengan risiko penyakit jantung. Dr. Jennifer Ashton, seorang dokter spesialis jantung, menjelaskan, “Minuman ini bisa memberi energi sementara, tetapi efek jangka panjangnya bisa membuat tubuh kelelahan dan berisiko terkena masalah kardiovaskular.”

3. Snack Diet Rendah Lemak: Tidak Selalu Lebih Baik

Snack rendah lemak seperti biskuit atau keripik diet juga sering dianggap sehat. Namun, banyak produk ini menggantikan lemak dengan tambahan gula atau pemanis buatan untuk menjaga rasa. Menurut riset dari American Heart Association, konsumsi gula tambahan, bahkan dalam snack rendah lemak, bisa meningkatkan risiko sindrom metabolik, yaitu kumpulan kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. “Orang sering terjebak pada label ‘rendah lemak’ tanpa memperhatikan jumlah gula atau karbohidrat tersembunyi di dalamnya,” jelas Dr. Frank Hu, profesor nutrisi dari Harvard.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts