Waspada Gondongan! Yuk, Kenali Cara Pencegahan dan Pengobatannya

Ilustrasi: Deteksi Gondongan. (Foto: Hosnestdocs)

Petta – Belakangan ini, jumlah kasus gondongan di Indonesia mengalami kenaikan, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang kelenjar ludah.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan bahwa meskipun ada lonjakan kasus di beberapa daerah, situasinya masih dalam kendali. “Peningkatan kasus terjadi di beberapa daerah, namun situasi saat ini masih terkendali,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman.

Gondongan adalah penyakit menular yang biasanya menyerang anak-anak. Ciri khasnya adalah pembengkakan kelenjar ludah, terutama kelenjar parotis, yang membuat pipi tampak bengkak.

Gejala Gondongan

Gejala biasanya muncul 2-3 minggu setelah terinfeksi, tetapi sekitar 20% pengidap tidak menunjukkan gejala sama sekali. Pada tahap awal, gejalanya mirip flu, seperti:

  • Nyeri tubuh
  • Sakit kepala
  • Kehilangan nafsu makan atau mual
  • Kelelahan
  • Demam ringan

Beberapa hari kemudian, gejala khas berupa pembengkakan kelenjar parotis mulai terlihat. Meski jarang, gondongan juga bisa menyerang orang dewasa dengan gejala yang lebih berat dan risiko komplikasi lebih tinggi.

Cara Mengobati Gondongan

Karena gondongan disebabkan oleh virus, antibiotik tidak efektif untuk mengobatinya, dan hingga kini belum ada obat antivirus khusus untuk penyakit ini. Penanganan lebih fokus pada meredakan gejala hingga tubuh melawan infeksi secara alami, yang biasanya membutuhkan waktu sekitar dua minggu.

Beberapa langkah untuk meringankan gejala:

  • Minum banyak air putih dan hindari jus buah.
  • Kompres dingin pada area yang bengkak.
  • Konsumsi makanan lembut atau cair untuk mengurangi nyeri saat makan.
  • Istirahat yang cukup.
  • Berkumur dengan air garam hangat.
  • Minum obat pereda nyeri jika diperlukan.

Pencegahan Gondongan

Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah gondongan. Vaksin biasanya diberikan sebagai bagian dari vaksin MMR (campak, gondongan, rubella) untuk bayi di atas usia satu tahun, dengan dosis kedua sebelum anak masuk sekolah.

Selain vaksinasi, langkah pencegahan lainnya meliputi:

  • Mencuci tangan dengan sabun secara rutin.
  • Menghindari kontak dengan orang lain hingga lima hari setelah gejala muncul.
  • Menutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin.

Dengan upaya pencegahan yang tepat, penyebaran gondongan dapat diminimalkan dan risiko komplikasi bisa dicegah.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts