
Petta – Annar Salahuddin Sampetoding (ASS), pengusaha ternama yang diduga sebagai otak di balik produksi dan peredaran uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, kini dirawat di RS Bhayangkara Polda Sulsel. Kondisinya melemah setelah diperiksa intensif selama lebih dari 24 jam oleh penyidik Polres Gowa.
Kapolres Gowa, AKBP R.T.S. Simanjuntak, mengonfirmasi bahwa Annar telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Namun, rencana penahanannya terpaksa ditunda karena masalah kesehatan.
“Sudah kita tingkatkan statusnya sebagai tersangka, dan saat kita mau lakukan penahanan, ternyata kesehatannya drop. Beliau memiliki riwayat jantung dan prostat, sehingga kami memutuskan untuk membantarkan penahanannya,” ujar Simanjuntak, Minggu (29/12).

Annar dirawat inap dengan pengawasan ketat. Kondisinya disebut lemah tetapi masih sadar. Meski begitu, proses hukum tetap berjalan meskipun ada potensi penundaan pemeriksaan.
“Ini tidak menghambat proses hukum, hanya saja pemeriksaan mungkin sedikit mundur. Kami percaya beliau akan tetap kooperatif,” tambah Simanjuntak.
Sebelum pembantaran, kondisi kesehatan Annar sudah terlihat menurun saat menghadiri panggilan pertama penyidik. Setelah sempat absen beberapa hari, ia akhirnya memenuhi panggilan dan menjalani pemeriksaan maraton hingga dini hari.
“Saat itu kami langsung melakukan pemeriksaan maraton hingga dini hari. Kemudian, setelah gelar perkara, statusnya dinaikkan menjadi tersangka,” ungkap Simanjuntak.
Selama masa perawatan, Annar dijaga oleh empat personel polisi dan didampingi dua anggota keluarganya. Durasi pembantaran akan disesuaikan dengan kondisi medisnya berdasarkan rekomendasi dokter.
“Kami belum menemukan kekhawatiran terkait komunikasi ataupun barang bukti yang dapat menghambat kasus ini. Saat ini fokus kami adalah memastikan kesehatan tersangka tetap stabil selama proses hukum berjalan,” pungkas Simanjuntak.