Malaysia Tawarkan $70 Juta untuk Pencarian Baru MH370, Akankah Semua Terjawab?

Pengunjung menulis pesan pada Hari upacara peringatan MH370 di Petaling Jaya, Malaysia, 3 Maret 2024. (©Getty/Supian Ahmad)

Kuala Lumpur – Pemerintah Malaysia mengumumkan akan memulai pencarian baru untuk pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang satu dekade lalu, salah satu misteri terbesar dalam sejarah penerbangan. Pencarian ini akan dilakukan oleh perusahaan eksplorasi maritim Ocean Infinity, yang sebelumnya juga terlibat dalam pencarian pada 2018.

Pesawat Boeing 777 dengan 239 penumpang itu menghilang dari radar pada 8 Maret 2014 dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing. Berdasarkan data satelit, pemerintah Malaysia menyimpulkan bahwa pesawat tersebut jatuh di sudut terpencil Samudra Hindia tanpa ada korban selamat. Namun hingga kini, bangkai pesawatnya belum ditemukan meskipun sudah dilakukan pencarian besar-besaran yang dipimpin Australia selama tiga tahun hingga Januari 2017.

Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke, mengatakan bahwa Ocean Infinity akan memfokuskan pencarian di area baru seluas 5.800 mil persegi di bagian selatan Samudra Hindia. “Area pencarian baru ini didasarkan pada informasi dan analisis data terbaru dari para ahli,” ujar Loke dalam konferensi pers, Jumat (20/12/2024).

“No Find, No Fee”

Pencarian ini akan dilakukan dengan model “no find, no fee”, di mana pemerintah hanya akan membayar perusahaan jika pesawat ditemukan. Kontraknya berdurasi 18 bulan dengan nilai mencapai $70 juta jika MH370 berhasil ditemukan.

“Kami berharap pencarian ini membawa jawaban atas hilangnya MH370,” kata Loke. Dia juga menambahkan bahwa waktu pencarian yang ideal adalah antara Januari hingga April 2025, bergantung pada finalisasi kontrak.

Harapan Keluarga Korban

Keluarga korban menyambut baik upaya baru ini. Rosila Abu Samah, ibu tiri salah satu penumpang, menyatakan harapannya untuk mendapatkan penutupan atas tragedi ini. “Semoga semua pertanyaan akhirnya terjawab,” ujarnya.

Sementara itu, Shim Kok Chau, suami salah satu pramugari yang menjadi korban, mengungkapkan keinginannya untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. “Saya ingin tahu kenapa ini terjadi dan siapa yang bertanggung jawab,” katanya.

MH370 membawa penumpang dari berbagai negara, termasuk sekelompok 24 seniman kaligrafi Tiongkok, dua anak kecil asal Amerika Serikat, dan seorang eksekutif IBM bernama Philip Wood, yang berencana pindah ke Kuala Lumpur bersama kekasihnya.

Pencarian baru ini diharapkan menjadi langkah signifikan untuk mengungkap misteri yang telah menghantui dunia selama satu dekade.

disadur dari Cbs NEWSs

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts