
Petta – Industri game Indonesia semakin menunjukkan taringnya, dan kali ini, Separuh Interactive siap mengguncang dunia dengan game terbarunya, Agni: Village of Calamity. Game survival horror yang satu ini bukan hanya sekadar game horor biasa—ini adalah sebuah pengalaman menegangkan yang menyelami kekayaan budaya Indonesia dengan cara yang paling menantang dan… sedikit menyeramkan.
Sebelum dirilis, Agni: Village of Calamity sudah mencuri perhatian para gamer, baik di Indonesia maupun internasional, berkat trailer yang menggugah dan konsep gameplay yang menggoda. Visualnya? Keren banget. Gameplay-nya? Tak kalah menarik. Namun, yang membuat game ini semakin istimewa adalah sentuhan budaya lokal yang dihadirkan, sesuatu yang mungkin jarang ditemukan di banyak game horor global.
Meski Agni baru direncanakan akan dirilis pada 2026 mendatang, game ini sudah menciptakan hype yang besar. Separuh Interactive menargetkan perilisan game ini di platform PC melalui Steam dan Xbox. Dari cuplikan yang sudah dirilis, kita bisa melihat bagaimana Agni memadukan horor dengan elemen-elemen khas Indonesia. Mulai dari visual yang memukau hingga gameplay yang seru, game ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi panggung untuk menampilkan budaya Indonesia ke dunia internasional.
Dengan grafis yang lebih canggih dibandingkan dengan game-game sebelumnya yang berakar dari Indonesia, seperti Dreadout, Agni jelas menunjukkan bahwa studio-studio game lokal semakin serius dalam menciptakan karya yang layak diakui di kancah global. Tak hanya soal grafis, alur cerita yang dipresentasikan juga sangat menjanjikan. Agni bukan hanya tentang melawan hantu-hantu menyeramkan di desa terpencil—ini tentang menceritakan kisah Indonesia dengan cara yang tidak biasa. Inilah yang membuatnya berbeda. Cita rasa lokal yang dibalut dengan genre yang telah mendunia, membuat game ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebuah karya seni yang bernilai.
Tentu saja, dibandingkan dengan game Indonesia lain seperti Dreadout yang dirilis pada 2013, Agni memiliki kualitas grafis dan gameplay yang jauh lebih impresif. Ini adalah bukti nyata bahwa industri game lokal Indonesia semakin berkembang, dan kualitas game yang dihasilkan juga semakin tinggi. Dengan alur cerita yang kuat, ditambah dengan grafis memukau, Agni: Village of Calamity berpotensi menjadi salah satu game horor yang paling banyak dimainkan dalam beberapa tahun ke depan.
Jika Agni berhasil memenuhi ekspektasi yang dibangun dari trailer dan cuplikan gameplay yang telah dirilis, game ini bisa jadi menjadi game horor yang wajib dimainkan oleh setiap penggemar genre tersebut—baik di Indonesia maupun luar negeri. Jadi, tunggu apa lagi? Siapkan dirimu untuk merasakan kengerian yang dibalut dengan budaya Indonesia, karena Agni siap menggebrak industri game dunia dalam waktu dekat.
Apakah kamu siap untuk merasakan ketegangan yang membawa kengerian budaya lokal? Mari kita lihat bagaimana Agni akan memaksa kita untuk memandang horor dengan cara yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya.