Debat Pilgub Jakarta: Dharma Pongrekun Soroti Adab, Pandemi, & Ancaman Sanksi Rp 50 M

Pasangan Cagub-Cawagub Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun – Kun Wardana memberikan pemaparan saat mengikuti debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (6/10/2024). (Suara.com/Alfian Winanto)

Petta – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 02, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana, menyampaikan visi dan misi mereka dalam debat ketiga Pilgub 2024. Debat yang berlangsung di Hotel Sultan and Residence Jakarta pada Minggu (17/11/2024) ini, Dharma menyentuh berbagai isu penting, termasuk soal adab dan potensi ancaman pandemi.

Dalam pemaparan visi dan misinya, Dharma mengungkapkan bahwa program “Adab Dharma-Kun” untuk rakyat Jakarta akan fokus pada dua hal utama: aman dan mandiri. Ia menjelaskan bahwa “mandiri” mencakup lima elemen penting: pangan, papan, sandang, air, dan energi. Sementara itu, “aman” meliputi beberapa aspek, seperti aman adab, banjir, abrasi, kemacetan, ekonomi, kejahatan, sampah, polusi, emisi karbon, dan pandemi.

“Dua manfaat utama yang diharapkan rakyat Jakarta dari program Dharma-Kun adalah menjadi aman dan mandiri,” kata Dharma. Ia menekankan bahwa hal ini hanya dapat terwujud jika masyarakat Jakarta kompak, dengan adab sebagai pondasi bagi seluruh program “Jakartaku Aman.”

Dharma-Kun juga memperkenalkan program yang disebut “Getuk Tular Adab,” yang diharapkan bisa menggerakkan rakyat Jakarta untuk bekerja sama dalam menciptakan sistem ekonomi yang adil. Menurut Dharma, “Aman adab” adalah fondasi utama yang mendukung terciptanya berbagai aspek aman lainnya yang bisa dinikmati warga Jakarta.

Namun, Dharma juga mengingatkan mengenai potensi pandemi yang bisa datang kapan saja. Ia mengungkapkan bahwa jika pandemi kembali terjadi, seluruh program “lima mandiri dan sepuluh aman” yang mereka tawarkan bisa terganggu. “Tanda-tanda pandemi berikutnya sudah mulai terlihat,” ujar Dharma, sambil menambahkan bahwa anggaran untuk penanggulangan pandemi sudah disiapkan dan regulasi internasional sudah mengalami perubahan. Ia juga menyebutkan bahwa amandemen dalam regulasi kesehatan global dan undang-undang kesehatan yang disahkan pada 2023 bisa mempermudah penggunaan senjata biologis untuk menciptakan pandemi.

Dengan pernyataan ini, Dharma menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi ancaman pandemi di masa depan, yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan warga Jakarta, terutama program-program yang telah direncanakan untuk memastikan kota ini aman dan mandiri.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts