
Petta – Dunia sepak bola Indonesia tengah berduka atas meninggalnya Syamsuddin Batola, salah satu legenda PSM Makassar dan sepak bola tanah air, yang juga dikenal sebagai pelatih Persewangi Banyuwangi. Tragedi ini terjadi pada Kamis pagi, 12 Desember 2024, ketika rombongan tim yang sedang dalam perjalanan menuju MCM Liga 4 2024-2025 Asprov PSSI Jawa Timur mengalami kecelakaan di Probolinggo, Jawa Timur.
Kecelakaan Maut di Jalan Tol
Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 05.30 WIB, di kilometer 842/200 B Tol Pasuruan-Probolinggo, saat minibus yang ditumpangi Syamsuddin melaju dari arah Gending menuju Leces di lajur 1. Menurut informasi yang dihimpun, kecelakaan dipicu oleh dugaan sopir yang mengantuk dan kehilangan kendali atas kendaraan. Minibus tersebut menabrak sebuah bus yang berada di depannya, merenggut nyawa Syamsuddin Batola di tempat. Sementara itu, sekretaris Persewangi, Ari Mustofa, dan sopir kendaraan mengalami luka serius dan kini tengah dirawat intensif di rumah sakit.

Meninggalkan Warisan Sepak Bola yang Besar
Syamsuddin Batola, yang lahir pada 4 Juli 1967, adalah sosok yang tak asing di dunia sepak bola Indonesia, terutama di Sulawesi Selatan. Karir sepak bolanya penuh dengan prestasi, baik sebagai pemain, asisten pelatih, maupun pelatih kepala. Ia dikenal sebagai pemain andalan PSM Makassar, klub yang telah menjadi bagian penting dari kariernya. Sebagai pemain, Syamsuddin pernah membela beberapa klub besar seperti Pelita Jaya FC, PKT Bontang, dan Persim Maros.
Namun, puncak karirnya sebagai pemain tercapai saat ia membantu PSM Makassar meraih gelar juara Divisi Utama Liga Indonesia pada musim 1999-2000. Keberhasilan itu tak hanya mengukuhkan namanya di dunia sepak bola Indonesia, tetapi juga menjadikannya legenda di kalangan pendukung PSM.
Setelah pensiun sebagai pemain, Syamsuddin melanjutkan karier di dunia kepelatihan. Ia menjadi pelatih dan Direktur Teknik Akademi PSM Makassar, serta melatih beberapa tim lainnya, termasuk Persewangi Banyuwangi. Kontribusinya terhadap pengembangan sepak bola Indonesia tak terbantahkan, dan kepergiannya di usia yang masih relatif muda meninggalkan luka mendalam di hati banyak orang.
Belasungkawa Mengalir dari Berbagai Pihak
Berita duka ini segera menyebar dengan cepat, dan banyak pihak yang mengirimkan belasungkawa, termasuk dari media PSM Makassar. Sulaiman Abdul Karim, Media Officer PSM Makassar, mengonfirmasi kabar tersebut melalui pesan singkat. “Betul, info dari pihak keluarga,” kata Sulaiman. Ia juga menambahkan doa untuk almarhum, “Semoga almarhum diterima amal pahala, diampuni dosa-dosanya, dan husnul khotimah. Sedangkan yang kritis diberikan kesembuhan dan sehat kembali. Aamiin YRA.”
Kematian Syamsuddin Batola tentu menjadi kehilangan besar bagi sepak bola Indonesia. Sosoknya yang dikenal sebagai pelatih yang penuh dedikasi dan berpengalaman akan sangat dirindukan. Dunia sepak bola Indonesia kehilangan salah satu tokoh penting yang telah memberikan banyak kontribusi untuk kemajuan olahraga ini.
Syamsuddin Batola mungkin telah pergi, tetapi warisan dan kontribusinya dalam dunia sepak bola Indonesia akan selalu dikenang. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga serta rekan-rekan yang ditinggalkan diberikan kekuatan untuk melewati masa-masa sulit ini.