
Petta – Ketua DPP PDI-P, Djarot Saiful Hidayat, menegaskan bahwa Effendi Simbolon bukan lagi kader PDI-P. Keputusan ini diambil setelah Effendi mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono pada Pilkada Jakarta 2024, yang tidak sejalan dengan keputusan partai yang mengusung Pramono Anung-Rano Karno.
“Dengan mendukung Ridwan Kamil-Suswono, Mas Effendi melanggar aturan partai dan disiplin organisasi. Karena itu, secara otomatis, dia bukan lagi kader PDI-P,” ujar Djarot, Rabu (20/11/2024).

Djarot menekankan bahwa PDI-P adalah partai ideologis yang mengutamakan kedisiplinan organisasi. Manuver Effendi mendukung kandidat lain dianggap sebagai pelanggaran serius, tetapi Djarot yakin hal ini tidak akan memengaruhi soliditas kader PDI-P. Ia memastikan seluruh kader tetap teguh mendukung Pramono-Rano.
Sebelumnya, Effendi Simbolon sempat hadir dalam acara Koalisi Indonesia Maju (KIM), di mana Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono, Ahmad Riza Patria, menyebut Effendi sebagai kader PDI-P yang mendukung pasangan nomor urut 1 tersebut. Bahkan, Ridwan Kamil menyebut Effendi mendeklarasikan dukungan dari 7.000 orang Batak.
Pada Pilkada Jakarta 2024, ada tiga pasangan calon: Ridwan Kamil-Suswono (nomor urut 1), Dharma Pongrekun-Kun Wardana (nomor urut 2), dan Pramono Anung-Rano Karno (nomor urut 3). Kampanye Pilkada resmi dimulai 25 September hingga 23 November 2024, dengan pemungutan suara serentak pada 27 November 2024.