Waspada! 5 Bahaya ‘Mager’ yang Mengintai Tubuh Anda, Bukan Cuma Jantung!

Ilustrasi: Gaya hidup sedenter yang dianggap memicu banyak penyakit. (©Freepik)

Petta – Kebiasaan malas gerak atau mager sering dianggap sepele, padahal gaya hidup ini dapat membawa dampak serius bagi kesehatan. Tidak hanya meningkatkan risiko penyakit jantung, kebiasaan duduk terlalu lama juga dapat memicu berbagai masalah kesehatan lainnya.

Gaya Hidup Sedenter dan Risiko Kesehatan

Aktivitas fisik sama pentingnya dengan makan sehat dan tidur cukup. Namun, banyak orang menghabiskan sebagian besar waktu mereka dengan duduk, bermain gawai, atau menonton televisi. Penelitian yang dipublikasikan di JAMA Network Open menemukan, orang yang duduk terlalu lama, terutama di tempat kerja, memiliki risiko 34 persen lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan 16 persen lebih tinggi untuk mengalami kematian dini dibandingkan mereka yang lebih banyak bergerak.

Meski risiko penyakit jantung sering menjadi perhatian utama, gaya hidup sedenter juga memiliki dampak buruk lainnya. Berikut lima bahaya mager yang perlu diwaspadai:

1. Mood Menurun Drastis

Kurangnya aktivitas fisik bisa berdampak langsung pada kesehatan mental. Penelitian menunjukkan, terlalu lama duduk dapat membuat seseorang merasa lesu, kurang bersemangat, bahkan stres. Studi pada 2022 menemukan hubungan erat antara waktu duduk yang lama dengan peningkatan risiko kecemasan selama lockdown akibat pandemi Covid-19.

Sebuah meta-analisis dari sembilan penelitian juga menunjukkan bahwa kebiasaan seperti menonton TV atau bermain gim dalam waktu lama dapat memperburuk kondisi mental dan meningkatkan risiko gangguan kecemasan.

2. Risiko Kanker Meningkat

Kebiasaan malas gerak dapat memicu obesitas, yang merupakan salah satu faktor risiko utama berbagai jenis kanker. Riset menunjukkan, kadar lemak tubuh yang tinggi akibat kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko terkena kanker.

Menurut sebuah makalah ilmiah, sekitar 30-40 persen kasus kanker dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup, termasuk meningkatkan aktivitas fisik secara rutin.

3. Penurunan Fungsi Otak

Kurangnya aktivitas fisik juga berdampak pada kesehatan otak. Duduk terlalu lama dapat mengganggu aliran darah ke otak, yang dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Akibatnya, Anda mungkin menjadi lebih pelupa atau sulit berkonsentrasi.

Penelitian terhadap hampir 50 ribu orang dewasa menunjukkan bahwa semakin lama seseorang duduk tanpa bergerak, semakin tinggi risiko mereka mengalami demensia di masa depan.

4. Obesitas

Tidak bergerak cukup lama dapat menurunkan metabolisme tubuh, membuat kadar gula darah sulit dikontrol, dan menyebabkan penumpukan lemak. Akibatnya, risiko obesitas meningkat. Obesitas sendiri adalah pintu masuk untuk berbagai penyakit serius, termasuk diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan beberapa jenis kanker.

Menurut Medical News Today, periode tidak aktif dalam waktu lama juga dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam memecah lemak, mengatur tekanan darah, dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.

5. Nyeri Punggung

Duduk dalam waktu lama dapat memperparah rasa nyeri, terutama di bagian punggung bawah. Penelitian dari Penn State menemukan bahwa duduk lebih dari empat jam tanpa jeda dapat meningkatkan tekanan pada cakram tulang belakang, menyebabkan nyeri yang berkelanjutan.

Untuk mencegah nyeri, disarankan agar Anda sesekali berdiri atau bergerak setelah duduk dalam waktu lama. Ubah posisi duduk setiap 15 menit agar tekanan pada punggung tidak terus-menerus menumpuk.

Malas gerak bukan hanya kebiasaan yang mengundang penyakit jantung, tetapi juga memicu berbagai masalah kesehatan lainnya yang tak kalah serius. Dengan meningkatkan aktivitas fisik, Anda bisa melindungi tubuh dari risiko-risiko tersebut. Bangun dari kursi Anda, bergeraklah, dan mulai hidup lebih sehat!

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts